Slogan keluarga berencana (KB) antara 'Dua Anak Cukup' dan 'Dua Anak Lebih Baik' terus menuai perdebatan. Terdapat anggapan yang menyebutkan slogan 'Dua Anak Cukup' ini melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
Sebaliknya, moto 'Dua Anak Lebih Baik' dinilai masih kurang sesuai dengan komitmen pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) 2015. Di mana, target Total Fertility Rate (TFR) atau rata-rata anak yang dilahirkan wanita selama masa usia suburnya adalah 2,1.
Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga BKKBN, Siswanto mengatakan, slogan ini akan dipertegas dalam rapat kerja di lingkungan institusinya. Namun, penegasannya supaya moto yang digunakan ialah dua anak cukup.
Banyak yang mengusulkan terhadap penggunaan slogan ini, termasuk Gubernur Jateng Bibit Waluyo telah mengawalinya.
"Memang ada nuansa dua anak cukup melanggar HAM, maka supaya tidak terlalu diributkan yang digunakan dua anak lebih baik. Kini, BKKBN sedang akan menegaskan dua anak cukup," katanya didampingi Kepala BKKBN Jateng Sri Wahono dalam Rapat Kerja Daerah Program Kependudukan dan KB Jateng di gedung Grhadika Bakti Praja, kompleks gubernuran, Senin (18/2).
Dalam waktu dekat, slogan tersebut akan dibahas di tingkat pimpinan jajaran BKKBN. Menurut dia, dengan diturunkannya TFR menjadi 2,1 pada 2015 semestinya yang menjadi tujuannya dua anak.
"Komitmen ini yang harus coba dilakukan. Secepatnya, kami akan melakukan penegasan terhadap slogan ini," tandasnya.
Sumber: suaramerdeka.com
Kalau dua slogan itu menjadikan polemik....
ReplyDeleteKenapa tidak kembali lagi saja ke konsep awal ... "NKKBS" ---> INI LEBIH RASIONAL