Bogor - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) meluncurkan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS).
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga pada BKKBN, Sudibyo Almoeso mengatakan, dengan adanya PPKS berbasis kampus diharapkan bisa mendorong kampus di daerah lain membuat hal yang sama.
"Salah satunya PPKS ini menangani lansia. Karena di Indonesia jumlahnya besar, kondisinya sendiri sudah telanjur lansia tapi tidak sejahtera. Sudah lansia tapi masih bekerja, banyaknya bekerja pada sektor informal," ungkap Sudibyo Media, Selasa (21/4/2015).
Sudibyo menambahkan, seharusnya para lansia diberikan perhatian lain. Selain itu, kesehatannya pun harus dijaga. Sehingga lansia tetap sehat dan bisa bersosialisasi.
"Lansia di Indonesia bisa bersosialisasi dengan lansia lainnya. Budaya kekerabatan Indonesia masih tinggi sehingga hal itu akan dicontoh negara Jepang," tambahnya.
Kepala BKKBN Perwakilan Jawa Barat Sugilar mengatakan, program BKKBN memberdayakan warga dari mulai lahir sampai lansia.
"Jawa Barat mempunyai penduduk 46 juta jiwa. Dalam hal ini harus diperhatikan ketahanan keluarganya agar penduduk bisa mengembangkan diri," tuturnya.
Sugilar memaparkan, faktanya tingkat perceraian di Jabar yang tinggi dan banyaknya kasus kenakalan remaja karena penduduk yang membeludak.
"Di sini PPK befungsi untuk mengambalikan keluarga menjadi sarana konsultasi. Keluarga diharapkan mampu membawa perubahan bagi angka perceraian dan kenakalan remaja," jelasnya.
Sugilar mengakui, PPKS di IPB merupakan satu-satunya PPKS di lingkungan perguruan tinggi. Dengan keberadaannya di perguruan tinggi, dia berharap bisa memberikan masukan lebih detail di dalamnya.
"Sehingga bisa terayomi yang konsultasinya. Konselor di IPB luar biasa, mereka bersedia membantu. Dari yang masih aktif dan yang sudah tidak aktif di kampus pun bersedia," ujarnya.(inilah)




0 comments:
Post a Comment