dengan semakin meningkatnya kesadaran pria untuk berbagi tanggung jawab dalam mengontrol kehamilan dan tingkat kelahiran, semakin tinggi pula permintaan untuk menghadirkan metode kontrasepsi baru bagi pria.
Alat kontrasepsi bagi pria yang tersedia saat ini memang masih terbatas. Setidaknya pria hanya bisa memilih kondom atau vasektomi. Namun sayang, tidak banyak pria yang merasa nyaman menggunakan kondom. Sedangkan vasektomi, walaupun lebih praktis, namun sifatnya yang permanen membuatnya tidak cukup fleksibel dalam perencanaan kehamilan.
Pengembangan metode kontrasepsi bagi pria memang terus dilakukan. Selain mengembangkan alat kontrasepsi hormonal, ilmuwan juga terus berinovasi dengan alat kontrasepsi non hormonal.
Ladies, seperti diberitakan dalam nhs.uk, terdapat dua jenis prototype alat kontrasepsi non hormonal bagi pria yang cukup menjanjikan. Keduanya meliputi RISUG dan IVD. Apakah itu? Mari kita ulas secara singkat satu per satu.
RISUG atau Reversible Inhibition of Sperm Under Guidance, merupakan sebuah teknik injeksi zat kimia tertentu ke dalam saluran vas deferens. Cairan kimia ini akan bereaksi dan membentengi vas deferens sehingga sperma segera mati jika terkena kontak dengan cairan tersebut.
Cairan kimia tersebut akan langsung aktif sesaat setelah diinjeksikan dan akan tetap bertahan di vas deferens hingga pria tersebut memutuskan untuk membuat spermanya aktif kembali. Saat pria memutuskan berhenti menggunakan RISUG, cairan kimia yang telah diinjeksikan akan dilarutkan dan dibuang dengan menyuntikkan zat kimia lainnya.
Sementara itu, IVD adalah intra-vas device. Mirip dengan IUD ya, Ladies. Cara kerjanya juga sama. Sebuah alat dimasukkan dalam vas deferens untuk membentengi sperma. Nantinya, alat ini juga dapat dilepas kembali.
Nah Ladies, hasil awal pengujian RISUG dan IVD memang cukup menjanjikan, tapi kita patut menunggu hasil pengujian keamanan dan keefektifan jangka panjangnya. Hmm, kita tunggu saja.
Sumber : Vemale
0 comments:
Post a Comment