Prof. Daf, memuji program KB Indonesia dibawah kepemimpinan Prof. Fasli Jalal, PhD, SpGK yang disebut sebutmemberikan motivasi dan energi baru. Dalam quick wins-nya Gate Foundation telah menempatkan Indonesia bersama dengan India, Nigeria, Tanzania, Kenya dan Uganda sebagai negara yang menjadi fokus Family Planning 2020 dengan dukungan M & C Foundation. Hal ini tersebut disampaikan Prof. Daf dalam briefing pertama Kepala BKKBN di John Hopkis University-Bloomberg, Baltimore (14/4)
Indonesia melalui Advance Familiy Planning (AFP) telah menjadi mediasi Gate Foundation untuk mengembangkan riset dan model penggarapan program keluarga berencana terpadu di beberapa kota di Indonesia seperti Bandung, Pontianak dan Nusa Tenggara Barat. Program AFP ini merupakan upaya advokasi berbasis data dan fakta untuk merevitalisasi program Keluarga Berencana dan sudah dilaksanakan di sembilan negara yang salah satunya adalah negara Indonesia, Uganda, dan Tanzania menjadi perintis pelaksanaan program tersebut.
Dikatakannya dalam hasil assesment, terdapat peran-peran pemerintah kecamatan bahkan pemerintah desa, organisasi sosial kemasyarakatan dalam penggunaan kontrasepsi jangka panjang. Bahkan penggunaan "net-map" untuk melihat faktor seberapa besar pengaruh seseorang dalam program keluarga berencana dapat menjadi salah satu modul pelatihan KIE dan pelatihan PLKB. Dalam program “net-map”, terdapat analisa situasi wilayah yang dapat menggambarkan di suatu desa atau kelurahan siapa sosok yang memberi pengaruh positif dan negatif terhadap penerimaan program KB komprehesif.
Pada tahun 2013 Indonesia mendapatkan 70 paket pelatihan di tingkat kabupaten/kota dilanjutkan tahun 2014 dengan 30 kabupaten/kota, dengan kendala yang dijumpai adalah belum adanya sistem evaluasi lanjutan atas implementasi program pelatihan di lapangan. Suatu keuntungan besar yang dijumpai adalah banyak terlibatnya pihak dalam program keluarga berencana, kesehatan dan pembangunan lainnya.
M & C Foundation bersama dengan JHU sedang mengembangkan cara baru dalam pengumpulan dan pengolahan data survey melalui "smart phone" yang sudah diterapkan di beberapa negara Afrika dan Asia. Melalui tenaga supervisor, para ibu dan kepala keluarga dapat mengisi langsung pertanyaan melalui telepon selularnya yang langsung terkirim ke pusat pengolahan data. Dalam demonstrasi yang disampaikan oleh Luke Mc. Donald dapat dilihat betapa mudahnya penggunaan dan pengisian data, juga kekayaan data yang bisa diprogramkan seperti air bersih, sanitasi, gizi, program pengasuhan disamping penggunaan kontrasepsi dan alasannya.
Kedepannya akan dibentuk Technical Working Group (TWG) provinsi yang akan melibatkan seluruh komponen BKKBN dan mitra kerja, sehingga program assesment dan pengembangan model menjadi lebih kuat dengan dukungan berbagai komponen dan pihak eksternal.
0 comments:
Post a Comment