Tak ada yang menyangka bahwa gadis kecil berkulit cokelat dengan mata yang besarnya ini berhati besar. Di usianya yang bahkan masih enam tahun, Naghma rela meninggalkan teman-temannya di sekolah demi membantu keluarganya yang terlilit utang.
Ini dimulai ketika keluarga Naghma melarikan diri dari perang di negaranya- Afghanistan. Ayah Naghma, Taj Mohammad pindah ke sebuah pengungsian bersama istri dan sembilan anaknya di pinggiran Kabul.
Awalnya, Taj berpikir ini akan menjadi kehidupan yang lebih baik. Namun, setelah beberapa hari, Ia merasa tidak mampu mencari nafkah. Saat itu keluarganya mulai menderita, terutama ketika musim dingin tiba. Kala itu, istrinya harus dirawat di rumah sakit dan Ia jatuh sakit dan anaknya yang berusia tiga tahun meninggal karena membeku.
Taj Mohammad akhirnya meminjam 2.500 dolar pada rentenir untuk membayar tagihan medis istrinya dan beban keluarga lainnya. Tapi Taj tidak dapat melunasi hutang hingga ia memutuskan menikahkan Naghma dengan putra rentenir yang berusia 19 tahun. "Itu adalah keputusan yang sulit," kata Taj pada CNN, Sabtu (12/4/2014).
Mengetahui hal tersebut, aktivis kelompok hak asasi manusia geram dan menghubungi seorang pengacara AS Kimberley Motley yang telah bekerja di Afghanistan selama lima tahun terakhir. Namun sayang, Motley tidak bisa berbuat apa-apa karena kasusnya menyangkut orang asing.
Tapi Motley tidak menyerah, melalui kontak dan pengalamannya, ia mengatur sebuah pertemuan para tetua di Afghanistan dikenal sebagai Jirga, dan berhasil mendapatkan Naghma dan mengembalikannya ke keluarga. Seorang donatur kemudian melunasi utang Taj Mohammad.
"Saya tentu sangat senang bahwa Naghma tidak harus menikah pada usia 6. Tapi saya ingin memastikan dia mendapat pendidikan dan menjadi sukses karena ia sama sekali tidak mengeluh setelah orangtuanya menjualnya," kata Motley.
0 comments:
Post a Comment