Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menghadiri puncak peringatan acara Hari Keluarga Nasional XXI 2014 di Jawa Timur pada 14 Juni 2014. Peringatan itu akan diselenggarakan di Lapangan Komando Daerah Militer V Brawijaya, Surabaya.
"Puncak acara Hari Keluarga Nasional akan dihadiri langsung oleh Presiden SBY di Surabaya," kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Sudibyo Alimoeso dalam jumpa pers di kantor BKKBN Jawa Timur, Surabaya, Rabu, 21 Mei 2014.
Hari Keluarga Nasional tahun ini mengambil tema "Melalui Hari Keluarga, Kita Tingkatkan Kualitas Keluarga dalam Mewujudkan Indonesia Sejahtera". Jawa Timur, kata Sudibyo, dianggap sebagai provinsi yang konsisten dan berhasil mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Bahkan provinsi ini sempat meraih juara pertama lomba-lomba yang digelar BKKBN pada 2013.
Selain itu, Jawa Timur menjadi percontohan untuk proyek-proyek inisiasi baru tentang keluarga berencana. Sekaligus merupakan pencanangan gerakan pembangunan keluarga sebagai instruksi dari Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009.
Puncak Hari Keluarga Nasional nanti akan melibatkan keluarga dan masyarakat di seluruh Indonesia sejumlah 15 ribu orang. Adapun kegiatan pokok dalam peringatan tersebut antara lain pendayagunaan mobil penerangan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga, berbagai lomba dan temu kader PKK, bakti sosial, seminar, pameran dagang, kesenian serta kegiatan inovasi lainnya.
Isu kesehatan reproduksi, pernikahan usia dini, dan penggunaan kontrasepsi masih menjadi persoalan utama yang diusung dalam Hari Keluarga Nasional kali ini. Sudibyo mencontohkan masih tingginya pernikahan di bawah umur. Sebanyak 41,9 persen penduduk Indonesia menikah pada usia 15-19 tahun dan 4,8 persen menikah usia 10-14 tahun. "Pernikahan usia muda itu ternyata menyebabkan tingginya angka perceraian," tuturnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur Dwi Sulistrowardani mengatakan keberhasilan Jawa Timur dalan menekan laju pertumbuhan penduduk ditunjukkan di masing-masing kabupaten/kota. Laju pertumbuhan penduduk terendah ada di Lamongan dengan 0,02 persen dan tertinggi di Surabaya dengan 2 persen.
0 comments:
Post a Comment