Sebanyak 22 bidan yang berasal dari Kaltim
dan Kaltara mengikuti pelatihan pencabutan dan pemasangan alat
kontrasepsi IUD dan Implant yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) bekerjasama dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS).
“Program Kependudukan dan KB (KKB) di Kaltim dan Kaltara sedang menghadapi tantangan karena perkembangan program KB selama 10 tahun terakhir mengalami stagnan,” kata Chasrunsyah.
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 lalu, angka kelahiran atau Total Fertelity Rate ( TFR) mencapai 2,8 anak perwanita usia subur dan CPR mencapai 60,1 persen.
Sedangkan angka calon akseptor yang ingin ber KB namun tidak terlayani (Unmet need) mencapai 8,6 persen.
“Guna menekan tingginya angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk, salah satunya perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kepada para bidan dengan mengadakan pelatihan pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi IUD dan Implat,” katanya lagi.
Chasrunsyah berharap pelatihan bidan ini bisa mendekatkan pelayanan KB yang berkualitas kepada masyarakat dan menurunkan angka unmet need di Kaltim.
“Sesuai hasil kesepakatan kerjasama yang ditandatangani antara Kepala BKKBN pusat dengan Direktur utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), salah satu tugas BKKBN adalah meningkatkan kompetensi para bidan dalam pelayanan KB ,” sebutnya.
sumber
“Program Kependudukan dan KB (KKB) di Kaltim dan Kaltara sedang menghadapi tantangan karena perkembangan program KB selama 10 tahun terakhir mengalami stagnan,” kata Chasrunsyah.
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 lalu, angka kelahiran atau Total Fertelity Rate ( TFR) mencapai 2,8 anak perwanita usia subur dan CPR mencapai 60,1 persen.
Sedangkan angka calon akseptor yang ingin ber KB namun tidak terlayani (Unmet need) mencapai 8,6 persen.
“Guna menekan tingginya angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk, salah satunya perlu dilakukan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan kepada para bidan dengan mengadakan pelatihan pemasangan dan pencabutan alat kontrasepsi IUD dan Implat,” katanya lagi.
Chasrunsyah berharap pelatihan bidan ini bisa mendekatkan pelayanan KB yang berkualitas kepada masyarakat dan menurunkan angka unmet need di Kaltim.
“Sesuai hasil kesepakatan kerjasama yang ditandatangani antara Kepala BKKBN pusat dengan Direktur utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), salah satu tugas BKKBN adalah meningkatkan kompetensi para bidan dalam pelayanan KB ,” sebutnya.
sumber
Maju terus..ini sambil berbagi infirmasi ..silahkan buka blog mbah..
ReplyDelete