UNTUK Keempat kali secara beruntun, kursi Menteri Kesehatan (Menkes) diisi tokoh perempuan. Paling gres Presiden Joko Widodo mengangkat Nila Djuwita Anfasa Moeloek. Dokter spesialis mata itu tercatat sebagai Menkes ke-20.
Nila menjelaskan program kerja yang segera dia kebut adaJah menuntaskan tanggungan program Millenium Development Goals (MDGs). Kebetulan setelah sempat dikabarkan menjadi Menkes di era Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tetapi batal, dokter spesialis mata itu ditunjuk menjadi utusan khusus Presiden di MDGs.
Program MDGs yang dipesankan Presiden Joko Widodo kepadanya adalah menekan angka kematian ibu. Selain itu Jokowi juga nitip urusan kependudukan yang tetap diberikan kepada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Menurut pengurus Perhimpunan
BIROKRAT Siti Nurbaya bersama keluarga.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam itu, diantara capaian MDGs yang harus dikejar adalah menurunkan angka kematian anak, meningkatkankesehatan ibu, menurunkan angka kesakitan HIV AIDS, malaria, TBC, dan kasus infeksi lainnya. Sementara, Menteri Kehutanan dan
Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar awalnya seorang birokrat tulen. Setahun sebelum pensiun pada 2005, dia menyabet anugerah PNS teladan nasional dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. Siti pensiun dengan jabatan terakhir sebagai Sekjen di Kemendagri.
Tak lagi jadi PNS, Siti terjun ke dunia politik lewat Partai Golkar. Dia pernah menjadi Sekjen DPRD periode 2011-2013. Pada Pemilu 2014 kemarin, Siti pindah ke Partai NasDem. Meski gagal dalam Pileg, dia masih dipercaya Jokowi menjadi menteri.
"Beliau (Siti) saya minta untuk menjaga lingkungan hidup kita ke depan," kata Jokowi saat menyebut nama Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Menurut Jokowi, di tangan Siti, pengelolaan hutan dan lingkungan hidup di tanah air akan lebih tertata dan terkontrol.
0 comments:
Post a Comment