Saya siswi kelas II SMU. tertarik menjadi pakar kesehatan masyarakat Masih banyak masalah kesehatan masyarakat Banyak penduduk yang belum dapat menikmati air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Banyak rumah tangga yang belum mempunyai jamban. Lingkungan hidup yang bersih juga belum terwujud di kota maupun di pedesaan. Kasus malanutrisi belum dapat teratasi, sementara dipihak lainjumlah penduduk yang kegemukan juga meningkat.
Fasilitas olahraga gratis di kota besar amat minim. Sebagai remaja. saya juga merasakan kurangnya kepedulian terhadap kesehatan remaja. Kecelakaan lulu lintas di kalangan remaja tinggi. Penyakit menular seksual menurut data Kementerian Kesehatan juga masih tinggi. Belum lagi kehamilan pranikah serta masalah aborsi. Pola makan remaja kurang mendapat perhatian. Remaja dijejali iklan makanan yang tak sehat. Pihak berwenang kelihatannya kurang mengendalikan iklan makanan dan minuman yang menjadikan remaja memilih makanan tak sehat Kebiasaan merokok di kalangan remaja tinggi. Di kelas saya lebih separuh siswa lelaki merokok
Namun, sebagai remaja putri. saya sedih karena sampai sekarang kita belum mempunyai program pencegahan kanker leher rahim. Penyuluhan dan anjuran pap smear memang sudah ada, tetapi program imunisasi HPV yang diakui dapat mencegah kanker serviks pada perempuan belum dilaksanakan di Indonesia. Di Malaysia, saya baca program ini sudah lama dijalankan. Siswi yang berusia dua belas tahun mendapat imunisasi HPVdi sekolah secara cuma-cuma. Kenapa di Indonesia belum juga dapat dilaksanakan? Apakah karena masalah biaya? Apakah memang kita tak mampu menyediakan dana untuk imunisasi HPV?
Memang hams diakui kesehatan remaja belum mendapat perhatian yang cukup. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah mempunyai kelompok yang meminati masalah kesehatan remaja, baik dari segi fisik. psikis, maupun sosial. Ternyata memang masalah kesehatan remaja cukup nya-ta dan rumit
Kita tak dapat menyelesaikan masalah kesehatan remaja dengan hanya menganjurkan remaja untuk hidup sehat Memang mewujudkan kebiasaan hidup sehat di kalangan remaja amat penting, tetapi juga hams disertai upaya pencegahan, penyediaan layanan kesehatan remaja, serta mendorong remaja untuk meng-adakan aktivitas, baik di sekolah maupun di luar sekolah. untuk meningkatkan taraf kesehatan mereka.
Kanker serviks
Dana memang masih menjadi persoalan, tetapi yang justru lebih penting lagi adalah sikap kita terhadap kesehatan remaja. Sikap yang menempatkan kesehatan remaja sebagai salah satu program yang penting sehingga alokasi dana untuk kesehatan remaja juga disediakan. Dewan Perwakilan Rakyat tentu mau menyediakan dana yang cukup untuk meningkatkan kesehatan remaja.
Anda benar, banyak negara yang telah menjalankan program imunisasi HPV untuk mencegah kanker serviks (kanker leher rahim). Bag) kita di Indonesia kanker serviks masih merupakan pembunuh utama perempuan. Kanker ini menempati peringkat pertama atau kedua sebagai kanker yang paling sering dijumpai pada perempuan di negeri kita.
Ada upaya penting untuk mencegah kanker serviks. yaitu dengan mengamalkan hidup sehat Tidak berganti-ganti pasangan serta menjalani imunisasi HPV. Imunisasi ini akan amat efektif jika diberikan kepada remaja putri yang belum melakukan hubungan seksual sehingga dipilih umur usia sekolah dua belas atau tiga belas tahun. Selain imunisasi, bagi perempuan yang sudah seksual aktif dianjurkan melakukan upaya deteksi dini secara teratur, misalnya dengan menjalani pap smear.
Sebenarnya sudah banyak pihak yang mengemukakan pentingnya program imunisasi HPV ini, selain kalangan kesehatan, juga para pegiat kesehatan perempuan serta relawan yang mendampingi penderita kanker. Biaya yang dikeluarkan untuk imunisasi HPV tak seberapa dibandingkan dengan biaya yang hams dikeluarkan untuk terapi kanker serviks. Jika kanker serviks telah mencapai stadium Ian-jut, biaya pengobatannya dapat mencapai puluhan juta rupiah, walaupun yang juga harus kita perhatikan tidak hanya biaya yang besar, tetapi juga keberhasilan pengobatan menjadi berkurang sehingga setiap tahun masih banyak kaum perempuan Indonesia yang meninggal karena kanker serviks.
Banyak penyebab kematian pada perempuan, misalnya kematian yang berkaitan dengan kehamilan, infeksi menular seksual (misalnya HIV), dan kanker, sebenamya berkaitan dengan kesehatan remaja putri. Angka kematian pada ibu hamil di negeri kita tinggi antara lain disebabkan keadaan remaja putri kita yang kurang sehat, misalnya kurang gizi, anemia, dan perkawinan usia muda.
Untuk meningkatkan kesehatan remaja, pemerintah bersama masyarakat harus saling mendukung. Banyak kementerian yang terlibat dalam upaya meningkatkan kesehatan remaja. Bukan hanya Kementerian Kesehatan, melainkan juga Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Pemuda dan Olahraga, Pemberdayaan Perempuan, BKKBN, dan lainnya. Semuanya perlu menaruh perhatian pada kesehatan remaja kita Sudah tentu masyarakat juga harus menaruh perhatian dan mendukung pemerintah untuk mencapai remaja Indonesia yang sehat secara fisik, psikis, dan sosial.
Khusus untuk imunisasi HPV, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merencanakan untuk mengadakan program pendahuluan, yaitu mengadakan imunisasi HPV pada beberapa sekolah ter-lebih dahulu sebelum melaksanakannya secara menyeluruh. Kita berharap program pendahuluan ini akan segera dimu1-lai.
Mudah-mudahan pemerintah daerah lain juga mulai mengadakan program serupa, dan berdasarkan pengalaman yang ada, kita berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama Indonesia seperti juga negara-negara tetangga kita akan mampu mengadakan program imunisasi nasional untuk mencegah kanker serviks.
OLEH : DR SAMSURIDJAL DJAUZI
0 comments:
Post a Comment