CATATAN HABRIAH, Jakarta - Direktur Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan Gita Maya Koemara Sakti mengatakan pada 2014 jumlah pengidap HIV mencapai 150.296 orang. Dia menjelaskan dari jumlah pengidap tersebut, 69,1 persen merupakan kelompok usia 25-49 tahun dan 17,2 persen berasal dari kelompok umur 20-24 tahun.
"Ini sangat memprihatinkan, karena kedua kelompok umur tersebut masuk kategori usia produktif dan reproduktif," ujarnya kepada Tempo, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Minggu 31 Mei 2015. Sedangkan pada 2014, kata Gita, jumlah pengidap AIDS mencapai 55.623 orang.
Berdasarkan data HIV dan AIDS Kementerian Kesehatan, sejak 1987 hingga Desember 2014 terdapat 65.790 kasus AIDS. Faktor penyebab AIDS tertinggi ialah melalui hubungan intim berisiko dengan lawan jenis yang mencapai 81,3 persen; hubungan intim dengan sesama jenis 5,1 persen; dan ibu yang mengidap HIV lalu menularkan pada anaknya mencapai 3,5 persen; serta pengguna narkotika melalui jarum suntik 3,3 persen.
Gita mengungkapkan, sangat penting bagi keluarga dan masyarakat untuk mampu meningkatkan kepercayaan diri pengidap HIV dan AIDS. Ketika lingkungan bisa menerima, kata dia, pengidap HIV AIDS akan memiliki semangat hidup dan bisa beraktivitas layaknya manusia normal. "Sebagai sesama manusia sudah menjadi kewajiban untuk menghargai orang yang mengidap HIV AIDS," tuturnya.
Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Inang Winarso mengatakan tren penularan HIV dan AIDS paling tinggi disebabkan karena hubungan dengan lawan jenis. "Banyak ibu rumah tangga yang tertular HIV dan AIDS dari suaminya," katanya.
tempo.
0 comments:
Post a Comment