CATATAN HABRIAH, Bengkulu - Hingga pertengahan Juni 2015, jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu mencapai 600 orang. Penderita HIV/AIDS sebanyak ini tersebar di 10 kabupaten dan kota di Bengkulu.
"Dari data yang ada di Dinkes (Dinas Kesehatan) Bengkulu, penderita HIV/AIDS di Bengkulu tercatat sebanyak 600 orang. Jumlah ini terus meningkat dari tahun ke tahun," kata anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Sefti Yulisna, di Bengkulu, Kamis (18/6).
Ia mengatakan, dari jumlah penderita HIV/AIDS itu, ada beberapa orang di antaranya sudah meninggal dunia. Sedangkan sisanya masih dalam perawatan dan pengawasan instansi terkait dan organisasi peduli AIDS di daerah ini.
Sebagian besar penderita HIV/AIDS tersebut terinfeksi, karena melakukan hubungan seks bebas dan mengkonsumsi narkoba. Penderita HIV/AIDS, kebanyakan dalam usia produktif.
Terkait dengan terus meningkatnya penderita HIV/AIDS di Bengkulu, DPRD Provinsi Bengkulu sedang membuat Reperda HIV/AIDS. Raperda yang akan segera disahkan menjadi Perda tersebut akan mengantur penjualan alat kontra sepsi.
Alat kontrasepsi sebaiknya tidak boleh dijual di sembarang tempat, kecuali di apotek dan toko obat berizin. Hal ini dilalukan untuk mengantisipasi terjadinya seks bebas di masyarakat.
Selain itu, toko obat dan apotek juga diminta melayani secara selektif. Dengan demikian, alat pencegah kehamilan tidak gampang didapatkan setiap orang, termasuk pelajar dan mahasiswa.
"Hal ini kita lakukan semata-mata untuk mengantisipasi jumlah penderita HIV/AIDS di Bengkulu, agar tidak terus meningkat ke depan. Perlu dibuat regulasi yang mengatur tentang penjualan alat kontrasepsi ke masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu, Amin Kurnia mengatakan, pihaknya mendukung anggota DPRD Provinsi Bengkulu, membuat dan membahas Raperda menjadi Perda tentang pencegahan HIV/AIDS.
"Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada DPRD Provinsi Bengkulu, yang sudah membuat Raperda dan segera disahkan menjadi Perda tentang pencegahan HIV/AIDS. Ini membuktikan anggota dewan sangat peduli dengan HIV/AIDS," ujarnya.
Amin mengatakan, jika Perda tentang pencegahan HIV/AIDS telah disahkan DPRD Provinsi Bengkulu, pihaknya siap mensosialisasi kepada masyarakat dan pihak terkait lainnya di daerah ini, termasuk pemilik apotek dan toko obat berizin.
Suara Pembaruan
0 comments:
Post a Comment