SURABAYA - Kesuksesan Pemkot Surabaya meraih MDGs Award 2013 kategori kesehatan ibu dan anak melalui pembentukan kelompok KB pria vasektomi tidak lepas dari teknik sosialisasi yang diterapkan. Ini setelah pengertian KB sekarang tidak hanya didominasi kaum perempuan melainkan juga bisa dilakukan kaum laki-laki masih minim diketahui masyarakat.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan KB (bapemas KBS) Nanis Chairani mengatakan, keberhasilan KB MOP di Surabaya merupakan sebuah proses sejak tahun 2011. Saat itu, peserta MOP masih belum terlalu banyak. Hal ini juga tak lepas dari petugas lapangan KB (PLKB) yang didominasi kaum hawa. Dari 62 petugas PLKB, yang laki-laki hanya 7 orang. Demikian halnya dengan kader IMP, mayoritas adalah perempuan.
Melihat kondisi itu selanjutnya muncul ide membentuk kelompok KB vasektomi. Kelompok ini dihuni para peserta MOP. Mereka turut aktif memberikan testimoni dan sosialisasi. Hingga keberadaan kelompok KB vasektomi tersebut membawa dampak positif. Pada 2012, dari target sekitar 120 peserta realisasi yang dicapai justru mencapai lebih dari 300 orang. Jumlah tersebut meningkat pada 2013 menjadi 700 orang.
"Untuk tahun ini, sampai pertengahan Februari saja sudah ada 112 pria yang menjalani KB vasektomi," kata Nanis Chairani.
Ke depan, ungkap Nanis, dengan target yang terus meningkat pihaknya akan terus memacu capaian dengan melibatkan kaum pria yang sudah ikut MOP. Mereka akan bergabung dalam sosialisasi atau penyuluhan di terminal, pasar, mall, bahkan di perumahan-perumahan.
"Kaum bapak tidak perlu khawatir ikut KB, karena sudah banyak contoh keberhasilannya. Tentu tujuan KB ini bermuara pada kesejahteraan keluarga," tutur Nanis.
0 comments:
Post a Comment