728x90 AdSpace

  • Info Terbaru

    Sunday 9 November 2014

    BKKBN Harus Lebih Aktif Berkomunikasi dengan Pemda


    Anggota Komisi IX DPR RI Dra Hj Okky Asokawati, MSi, mengatakan, meskipun Presiden Jowo Widodo tak membentuk Kementerian Kependudukan, namun bukan berarti program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga berhenti. BKKBN diharapkan terus bekerja keras dan lebih intensif lagi bekomunikasi dengan daerah-daerah agar mendapat dukungan dalam mengendalikan penduduk dan membangun keluarga.

                    “Tadinya, kita semua senang mendengar akan ada Kementerian Kependudukan, agar program kependudukan bisa berjalan seperti harapan. Tetapi, dengan revolusi mental yang digaungkan Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo – Red), mudah-mudahan bisa menggugah daerah-daerah lebih memperhatikan isu kependudukan,” kata Okky kepada Harian Pelita usai memberi paparan soal pentingnya KB di Jakarta, Kamis (6/11).

                    Okky juga optimis gap antara pusat dan daerah dapat diminimalisir dengan visi kerja, kerja, dan kerja. “Visi pusat dan daerah itu seharusnya sama. Pengendalian penduduk itu penting sekali, program KB terus digalakkan, dan aspek kesehatan juga penting, bagaimana ibu hamil di pegunungan yang jauh dari Puskesmas,” ungkapnya.

                    Jika masih ada dukun beranak, menurut Okky, bisa dibuat “tandem” bersama tenaga kesehatan. Artinya, dukun beranak digandeng untuk membantu tenaga kesehatan. Dan, kini perawat pun bisa diberdayakan untuk bisa membantu menurunkan angka kematian ibu.

                    Okky mengigatkan kepada ibu-ibu kelompok majelis taklim yang hadir, untuk menghindari  empat terlalu yaitu terlalu muda melahirkan (usia di bawah 18 tahun), terlalu tua melahirkan (di atas 34 tahun), terlalu banyak melahirkan, dan hindari terlalu dekat jarak kelahiran anak.

                    Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta Dr Deded Sukandar seperti disampaiakan Kabid Keluarga Sejahthera, Kelik Miyarto, bahwa kualitas keluarga bisa direncanakan sejak sebelum menikah. “Para remaja perlu menyiapkan diri dalam membangun keluarga,” ujarnya.

                    Menikah idealnya, bagi laki-laki di usia 25 tahun dan bagi perempuan di usia 21 tahun. Setelah menikah merencanakan kehamilan dan jarak kehamilan berikutnya. “Saat hamil pun harus memperhatikan kehidupan bayi selama 1.000 hari pertama kehidupannya sejak dalam kandungan, sejak di kandungan sudah diperhatikan kecukupan gizi dan seterusnya, semua terencana agar bisa membangun keluarga berkualitas,” ujarnya.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: BKKBN Harus Lebih Aktif Berkomunikasi dengan Pemda Rating: 5 Reviewed By: Unknown

    Galeri Aktivitas Saya 2013 - 2015