Tanaman yang banyak tumbuh di Papua, Justicia Gendarussa, sudah
terbukti secara klinis dapat menghambat kerja sperma sehingga dijadikan
pil KB pria pertama di dunia. Selain itu, saat pengujian diketahui bahwa
ekstrak tanaman ini juga dapat meningkatkan gairah seksual pria.
"Jadi
ini kan kita uji secara multicenter. Sejalan dengan uji klinis tadi
(untuk pil KB pria), ternyata juga gairahnya meningkat," jelas Prof. Dr.
Bambang Prajogo E. W., Apt., MS, pengajar dan peneliti dari Fakultas
Farmasi Universitas Airlangga, saat ditemui dalam acara Press Tour &
Gathering Kementerian Riset dan Teknologi di Lembaga Penyakit Tropis,
Universitas Airlangga, Surabaya.
Menurut Prof
Bambang, kandungan flavanoid khusus yang dapat menghambat kerja enzim
pada sperma, ternyata juga berfungsi sebagai afrodisiak yang dapat
meningkatkan gairah seksual pria. "Saat diuji, ternyata bapak-bapaknya
merasakan keinginannya (seksual) semakin meningkat. Jadi manfaat ganda,"
tambah Prof Bambang.
Sejak tahun 1985, Prof Bambang sudah
'mengotak-atik' Justicia Gendarussa, tanaman perdu yang banyak tumbuh di
tanah Papua, sebagai kontrasepsi non-hormonal pada pria.
Bermula
dari informasi bahwa ada satu suku di Papua, di mana pria mengonsumsi
tanaman Justicia Gendarussa untuk mencegah kehamilan istri yang belum
dibayarkan maharnya. Pasangan ini sudah menikah tapi belum diperbolehkan
memiliki keturunan karena belum membayar mahar.
Sejalan dengan
pengujian klinis sebagai pil KB untuk pria, ternyata ekstrak tanaman ini
juga memberikan khasiat tambahan sebagai peningkat gairah seksual pria. (detikhealth)
0 comments:
Post a Comment