CATATAN HABRIAH, TANJUNG SELOR – Badan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Bulungan memberi fasilitas gratis bagi para korban kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak-anak.
Kepala Badan Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana Siti Mawarni menuturkan, pihaknya merupakan lembaga yang menjadi media penyelesaikan kasus kekerasan.
“Bagi siapa saja yang kena masalah bisa laporkan ke kami. Tidak dipungut biaya. Kami beri fasilitas pendampingan, penyuluhan, dan advokasi sampai di jalur pengadilan,” ujarnya kepada TRIBUNKALTIM.CO, pada Selasa (9/6/2015).
Namun yang menjadi persoalan, berdasarkan kasus yang pernah terjadi, masih sebagian besar warga masyarakat masih malu untuk melaporkan tindakan kekerasan dalam rumah tangga karena merasa aib rumah tangga itu tidak etis diumbar ke khalayak luas.
“Demi kebaikan lebih baik dilaporkan saja. Supaya bisa diatasi dan menghindari hal-hal negatif yang lebih parah,” tegas perempuan beranak tiga ini.
Upaya pencegahan tindakan kekerasan maka Pemkab Bulungan pun berupaya menggelar pelatihan Pendampingan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang dihadiri oleh 55 peserta di Diperindagkop Bulungan.
Acara tersebut berlangsung pada Selasa 9 Juni 2015, dibuka secara resmi oleh Bupati Bulungan Budiman Arifin dan sebagai narasumber ialah dari Organisasi International Perlindungan Wanita dari Yogyakarta.
Kata bupati, pelatihan digelar bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas terhadap kasus-kasus pidana kekerasan yang menimpa kaum perempuan dan anak-anak.
Selama ini, khusus di Tanjung Selor, kasus kekerasan terhadap Perempuan dan Anak-anak tidak terjadi peningkatan. Meski kasusnya muncul ke permukaan namun jumlahnya tidak ada penambahan.
Dia pun berharap, kepada semua masyarakat di Kabupaten Bulungan sebaiknya selesaikan segala persolan dengan musyawarah dan kepala dingin. Jangan mengambil jalan keluar dengan cara kekerasan fisik, verbal, dan pisikologi.
“Butuh peran semua pihak. Pemuka-pemuka agama untuk mengkampanyekan atau dakwah yang damai mententramkan hati. Tidak memicu pada hal-hal tindakan kekerasan,” tutur Budiman.
Pernah terbesit ide, Kabupaten Bulungan ingin menjadi daerah yang ramah bagi anak-anak. Program perwujudan Kabupaten Bulungan yang ramah buat anak-anak menunggu pelaksanaan.
“Membangun taman-taman yang asyik buat bermain anak-anak,” katanya. (tribunnews.kaltim)
0 comments:
Post a Comment