JAKARTA—Walau Program Aksi Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD) sudah mencapai keberhasilan, namun Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan terkait dengan isu kesehatan seksual, dan hak-hak reproduksi
Beberapa hasil dari pelaksanaan Program Aksi ICPD sejak 1994 tersebut, didiskusikan dalam High Level Seminar on the ICPD Beyond 2014 Review, yang berlangsung di Jakarta, Selasa (1/4/2014).
Acara itu diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berancana Nasional (BKKBN), bekerja sama dengan Dana Kependudukan PBB- United Nations Population Fund (UNFPA).
Kepala BKKBN Fasli Jalal mengatakan tujuan dari seminar ini adalah untuk meningkatkan pemahaman seluruh stake holder terhadap isu, pencapaian, masalah, dan butir-butir rekomendasi menyongsong ICPD beyond 2014.
“Sekaligus untuk meningkatkan komitmen pemerintah dan mitra pembangunan, untuk menyukseskan agenda ICPD yang belum terselesaikan,” ujar Fasli di sela-sela seminar tersebut di Jakarta, Selasa (1/4/14).
Dia menuturkan saat ini ada sebanyak 179 negara, termasuk Indonesia yang sedang memperbahrui komitmennya setelah 20 tahun melaksanakan Program Aksi ICPD 1994 Kairo. Ada juga yang sedang melakukan assesment untuk memformulasikan agenda global dalam isu kependudukan dalam konteks agenda pembangunan paca2015.
Seminar ini, lanjutnya, adalah bagian penting dari perjalanan panjang pelaksanaan rencana aksi ICPD Kairo 1994, yang telah memberi kekuatan dan pengakuan terhadap keberhasilan program kependudukan dan pembangunan di Indoensia.
“Walau dalam perkembangannya selama satu dekade terakhir menghadapi tantangan yang tidak ringan,” ungkap Fasli.
Hasil Sensus Penduduk Indonesia pada 2010, katanya, adalah 237,6 juta jiwa. Angka itu ternyata melebihi proyeksi penduduk sebesar 3,4 juta jiwa. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 1,49%, masih jauh dibandingkan dengan target 1,27% per tahun.
"Salah satu PR BKKBN sekarang kembali menggalakkan peran masyarakat dalam program KB seperti zaman Pak Harto dulu," ujar Prof Haryono pada
Prof. Haryono Suyono, mantan Kepala BKKBN, mengatakan BKKBN harus bisa kembali jaya seperti dulu, ketika di era Orde Baru.
“Ini merupakan pekerja rumah bagi BKKBN. Caranya bisa denganmengajak kembali masyarakat dan ikut berperan aktif dalam program KB,” ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment