JAKARTA-- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional akan menghidupkan jejaring di seluruh daerah Indonesia, dengan membuka kembali kantor BKKBN yang dulu sudah ada di setiap wilayah. Anggaran untuk program ini ada sekitar Rp500 miliar.
“Ada anggaran sekitar setengah triliun rupiah untuk menghidupkan kembali infrastuktur di daerah. Dana ini bisa dipakai untuk melengkapi berbagai kebutuhan kantor, dan untuk insentif,” kata Fasli Jalal, Kepala BKKBN di Jakarta, Selasa (1/4/14/2014) di sela-sela kegiatan High Level Seminar on The ICPD Beyond 2014 Review.
Fasli menuturkan dulu BKKBN cukup jaya di Indonesia, sampai memiliki kantor di tiap daerah, dan punya banyak SDM. Namun semenjak berlakunya otonomi daerah, kantor-kantor tersebut diambil alih oleh pemda setempat, dan berubah fungsi menjadi kantor dari kelembagaan atau kementerian lain.
“Begitu juga dengan SDM karyawan BKKBN yang dulu sudah terlatih dan handal, diambil dan menjadi pejabat di daerah. Kini kami kekurang orang di daerah, karena itu akan dibangkitkan kembali,” ungkap Fasli.
Dia menjelaskan untuk membuka kembali kantor di daerah ini, pihaknya akan memperkuat kelembagaan di tingkat kabupaten dan kota.
“Kami akan kembali menghadirkan kantor BKKBN, dan membuat aktivitas di dalamnya kembali sibuk. Jadi ada jenjang karir bagi karyawannya dari pimpinan sampai ke bawah, sehingga bisa merangsang masyarakat daerah untuk kembali berkarir di BKKBN,” ujarnya.
Menurut dia, para pejabat dan kader BKKBN jaman dulu terpencar kemana-mana. Ada yang bekerja di kantor Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, dan di Pemda. “Nanti, mereka bila mau kita minta kembali ke BKKBN,” katanya.
Dia menjelaskan targetnya pada tahun ini ada sekitar 100 kabupaten/kota yang akan mengembalikan infrastruktur sesuai fungsinya sebagai kantor BKKBN. “Jadi, dari 511 kabupaten/kota di Indonesia, hingga akhir 2014 ini akan ada sekitar 100 daerah yang berkomitmen kembalikan fungsi kantor kami,” ungkapnya.
Fasli menuturkan semua ini dilakukan untuk mengembalikan kesuksesan program KB, yang di era 1980-1990-an cukup berjaya.
0 comments:
Post a Comment