728x90 AdSpace

  • Info Terbaru

    Tuesday, 1 April 2014

    Demi Keluarga Berencana, BKKBN Ingin Ambil Kembali Infrastruktur di Daerah


    Program Keluarga Berencana atau KB dilaksanakan untuk menekan laju
    pertumbuhan penduduk di Indonesia. Salah satu kampanyenya adalah menggalakkan
    slogan '2 anak cukup' yang sempat populer di tahun 1980 hingga akhir 1999. Namun
    program ini mengalami stagnansi dari tahun 2000 hingga sekarang.

    Prof Dr Fasli Jalal, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
    (BKKBN) mengatakan bahwa salah satu sebabnya adalah kurang kuatnya kelembagaan
    di tingkat kabupaten dan kota semenjak dilaksanakannya otonomi daerah.

    "Semenjak diberlakukan otonomi daerah, sarana dan infrastruktur BKKBD yang ada
    di daerah menjadi milik Pemerintah Daerah (Pemda). Jadinya kader-kader kita yang
    banyak itu sudah mencar-mencar ke mana-mana," papar Fasli pada Konferensi Pers
    High Level Seminar on The ICPD Beyond 2014 Review di Hotel Gran Melia, Jl HR
    Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (1/4/2014).

    Infrastruktur BKKBD tersebut menurut Fasli terdiri dari banyak hal mulai dari
    gedung, mobil, peralatan kesehatan, dan lain lain yang dialihfungsikan kepada
    Satuan Perangkat Kerja Daerah (SPKD) lainnya. Hal ini dikarenakan tidak adanya
    kejelasan tentang kelembagaan keluarga berencana di tingkat daerah.

    "Karena waktu desentralisasi otonomi daerah itu kan tidak jelas kelembagaan
    BKKBDnya. Sehingga infrastruktur seperti gedung, mobil, alat-alat KBnya dan lain
    sebagainya itu diambil alih oleh Pemda dan dialihkan ke SPKDnya. Antara lain ke
    PU (pekerjaan umum) dan Dinkes (dinas kesehatan," sambung Fasli.

    Untuk itu, agar program KB kembali sukses seperti pada tahun 80 dan 90an, BKKBN
    berencana mengambil kembali infrastruktur tersebut untuk kembali diserahkan ke
    BKKBD, tentunya setelah proses memperkuat kelembagaan di daerah selesai. Tak
    lupa juga bahwa untuk mencapai hal itu, dibutuhkan kerja sama yang baik antara
    BKKBN dengan pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia.

    "Rencananya dari 511 kabupaten kota di seluruh Indonesia, pada tahun 2014 ini
    akan ada kurang lebih 100 yang sudah berkomitmen untuk mengembalikan fungsi
    infrastruktur tadi seperti sedia kala," terang Fasli.

    Hasil Sensus Penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah 237,6 juta jiwa.
    Sedangkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 1,49 persen,
    masih jauh dibandingkan dengan target 1,27 persen per tahun.




    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Demi Keluarga Berencana, BKKBN Ingin Ambil Kembali Infrastruktur di Daerah Rating: 5 Reviewed By: Unknown

    Galeri Aktivitas Saya 2013 - 2015