Kasus kematian ibu hamil di Indonesia masih tinggi. Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia menyebut jumlahnya mencapai 359 kasus per 100 ribu kehamilan. "Itu tergolong tinggi," ujar Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti," saat pencanangan Kampanye Peduli Kesehatan Ibu, Senin, 28 April 2014.
Ali menjelaskan kasus kematian ibu hamil disebabkan beberapa hal. Faktor yang paling dominan adalah kehamilan di usia dini, kehamilan di usia senja, kehamilan yang terlalu dekat serta terlalu sering. "Ada juga faktor gizi, dukungan keluarga, pengetahuan seputar kehamilan atau keterbatasan sarana transportasi," katanya.
Beberapa faktor itu rupanya ikut memicu tingginya tingkat kematian bayi. Riset SDKI pada tahun 2012 mencatat sedikitnya ada 160 ribu bayi yang meninggal di seputar proses persalinan. Menurut Ali, penanganan kasus itu perlu dilakukan sejak sebelum masa kehamilan, pada masa kehamilan dan persalinan.
Menurut Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, Fasli Djalal, kehamilan di usia dini memiliki resiko tinggi lantaran organ reproduksi perempuan belum siap sepenuhnya. "Saat ini ada 44 persen remaja yang menikah dibawah usia 20 tahun, dengan 5 persen di antaranya menikah di usia 10-14 tahun," ujarnya.
Untuk mencegah peningkatan kasus kematian, kata Fasli, kampanye penyadaran di kalangan remaja dan merangkul sejumlah komunitas yang secara aktif melakukan pendampingan terhadap ibu hamil. Program yang berlangsung selama 9 bulan itu juga akan menjangkau para remaja melalui media sosial.
0 comments:
Post a Comment