728x90 AdSpace

  • Info Terbaru

    Thursday, 10 April 2014

    Kebijakan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia Berjalan Mundur


    Angka Kematian Ibu di Indonesia ternyata masih menempati urutan teratas di antara negara-negara tetangga Asia Tenggara. Bahkan rilis yang dikeluarkan oleh Prakarsa menunjukkan ada kenaikan yang signifikan atas AKI. 

    Hasil dari Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukkan bahwa terdapat 359 AKI di antara 100 ribu kelahiran hidup. Angka ini melambung ketika dibandingkan pada 2007, dengan 228 kasus AKI di antara 100 ribu kelahiran hidup. 

    Buruknya kondisi di atas tentu patut disayangkan. Pada 1997, sebenarnya Indonesia pernah ditempatkan oleh WHO sebagai negara yang berhasil dalam program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). 

    Pada tahun itu, pemerintah mampu menurunkan angka 390 kasus AKI menjadi 334 di antara 100 ribu kelahiran dalam kurun waktu tiga tahun. 

    Keberhasilan yang dicapai Indonesia pada tahun itu tidak terjadi secara instan. Dalam lembaran sejarah, satu dekade sebelumnya, yaitu pada 1987 saat WHO meluncurkan Safe Motherhood Initiative, Indonesia langsung menjawabnya dengan mengadakan program Making Pregancy Safer (MPS). 

    Tak hanya berhenti di situ, pemerintah juga mengembangkan program lainnya. Salah satu yang dikembangkan adalah tentang hak reproduksi bagi remaja melalui pelayanan konseling yang baik dan benar. Melihat dari rekam jejak tersebut, tak aneh jika Indonesia pada kurun waktu antara 1980-2000 terbilang sukses untuk program KIA.  

    Kebijakan-kebijakan terkait kesehatan ibu dan anak sebenarnya sudah diatur dalam beragam regulasi yang ada, seperti kewajiban pemerintah untuk mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar 5 persen dari APBN dan 10 persen dari APBD. 

    Ini tentu dimaksudkan agar memberikan pelayanan maksimal untuk kesehatan, utamanya ibu dan anak. Namun fakta di lapangan menunjukkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan RAPBN 2014 alokasinya hanya sebesar Rp248 milyar atau hanya sekitar 0,54 persen dari total anggaran bidang kesehatan. 

    Potret seperti ini seharusnya bisa menjadi tamparan keras bagi pemerintah untuk kembali dapat memprioritaskan KIA dalam kebijkan-kebijakannya. Tidak lain tujuannya untuk kembali memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang merosot drastis akhir-akhir ini.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Kebijakan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia Berjalan Mundur Rating: 5 Reviewed By: Unknown

    Galeri Aktivitas Saya 2013 - 2015