Kematian ibu memengaruhi indeks pembangunan manusia di Jawa Barat karena salah satu indikator IPM adalah kesehatan.
"Pada 2012, IPM Jabar di peringkat ke-17. Ada tiga indikator IPM, yaitu pendidikan, kesehatan, dan daya beli. Jatuhnya IPM Jabar karena indikator kesehatan dan dara beli. Turunnya indikator kesehatan karena angka kematian ibu," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Jabar Siti Fathonah, saat penutupan Bakti IBI 2013 dan pencanangan Bakti IBI 2014 serta Konsolidasi Bidang KBKR 2014 di Bandung, Kamis (3/4/2014).
Dikatakan Fathonah, data per Juli 2013, penduduk Jabar mencapai 45 juta lebih. Berdasarkan data Jampersal, dalam satu tahun lahir 900.000 bayi. Tingginya jumlah persalinan membuka peluang ibu mengalami kematian maternal. Dari jumlah persalinan itu, ada beberapa ibu yang meninggal," katanya.
Salah satu upaya untuk me-ningkatkan indikator kesehatan adalah dengan mengurangi jumlah kehamilan.
Jumlah kehamilan bisa dikurangi bila alat kontrasepsi yang digunakan efektif dan efisien. Salah satunya menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang. "Pemakaian MKJP di Jabar mencapai 18%, sisanya alat kontrasepsi bukan jangka panjang," tuturnya.
Terkait dengan kematian ibu, Indina, Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Jabar menuturkan, jumlah kematian ibu di Jabar pada 2013 mencapai 761 orang. Penyebab utamanya adalah perdarahan dan hipertensi. Namun, dalam empat tahun terakhir, jumlah kematian ibu di Jabar turun.
Menurut Indina, ada 10 daerah yang memiliki jumlah kematian ibu cukup banjak yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Indramayu, Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Karawang.
sumber
"Pada 2012, IPM Jabar di peringkat ke-17. Ada tiga indikator IPM, yaitu pendidikan, kesehatan, dan daya beli. Jatuhnya IPM Jabar karena indikator kesehatan dan dara beli. Turunnya indikator kesehatan karena angka kematian ibu," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Jabar Siti Fathonah, saat penutupan Bakti IBI 2013 dan pencanangan Bakti IBI 2014 serta Konsolidasi Bidang KBKR 2014 di Bandung, Kamis (3/4/2014).
Dikatakan Fathonah, data per Juli 2013, penduduk Jabar mencapai 45 juta lebih. Berdasarkan data Jampersal, dalam satu tahun lahir 900.000 bayi. Tingginya jumlah persalinan membuka peluang ibu mengalami kematian maternal. Dari jumlah persalinan itu, ada beberapa ibu yang meninggal," katanya.
Salah satu upaya untuk me-ningkatkan indikator kesehatan adalah dengan mengurangi jumlah kehamilan.
Jumlah kehamilan bisa dikurangi bila alat kontrasepsi yang digunakan efektif dan efisien. Salah satunya menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang. "Pemakaian MKJP di Jabar mencapai 18%, sisanya alat kontrasepsi bukan jangka panjang," tuturnya.
Terkait dengan kematian ibu, Indina, Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Jabar menuturkan, jumlah kematian ibu di Jabar pada 2013 mencapai 761 orang. Penyebab utamanya adalah perdarahan dan hipertensi. Namun, dalam empat tahun terakhir, jumlah kematian ibu di Jabar turun.
Menurut Indina, ada 10 daerah yang memiliki jumlah kematian ibu cukup banjak yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Indramayu, Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bandung, Kabupaten Tasikmalaya, dan Karawang.
sumber
0 comments:
Post a Comment