Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prof dr Fasli Jalal, PhD, SpGK selaku Ketua Delegasi RI pada sidang pertemuan tahunan Komisi Kependudukan dan Pembangunan PBB di New York, memberikan apresiasi laporan Sekjen PBB menyatakan pentingnya investasi bagi kesejahteraan penduduk secara global.
"Pada hari ini penduduk dunia sudah berjumlah 7,2 miliar dan kita butuh bagaimana setiap negara bisa membangun meningkatkan usaha-usaha pengendalian dan kesejahteraan penduduk berdasarkan pengalaman selama 20 tahun terakhir, kata Fasli dalam stetemennya seperti dilansir Humas BKKBN dari New York, ke-marin.
Dalam sidang pertemuan tahunan Komisi Kependudukan dan Pembangunan PBB resmi dibuka oleh Deputi Sekretaris Jenderal PBB dan diikuti delegasi dari 179 negara anggota PBB di gedung utama ECOSOC UN, itu, Fasli menyampaikan masalah yang dihadapi Indonesia saat ini, diperkirakan hari ini lebih dari 250 penduduk dengan jumlah kelahiran sekitar 3,5 juta setiap tahunnya.
Kejadian ini akan tetap berlangsung untuk satu dekade yang akan datang. Pertumbuhan penduduk bersamaan dengan pola baru, mulai dari jumlah balita, perkawinan, kematian, migrasi, urbanisasi dan penduduk usia tua.
"Semuanya ini memberi penga-ruh terhadap perubahan struktur penduduk. Solusinya dibutuhkan suatu yang komperhensif dan efektif dari suatu kebijakan pembangunan yang terkait dengan pengendalian petumbuhan penduduk," ujar Fasli.
Sidang tahun ini akan melakukan penilaian terhadap status dari pelaksanaan program aksi ICPD Kairo tahun 1994. Pertemuan hari pertama dalam agenda tambahan (side event) akan membahas mengenai keberadaan program KB setelah ICPD Kairo, penanganan keberlangsungan pembangunan yang terkait dengan masalah urbanisasi, mengentaskan aborsi tidak aman, dan peranan profesional bidan dalam mempromosikan program kesehatan reproduksi remaja.
Saat berada di New York, Kepala BKKBN Fasli Jalal memenuhi undangan dari berbagai lembaga/ organisasi internasional. Salah satunya dari Global Youth Caucus, satu organisasi gabungan dan jejaring remaja global yang mendiskusikan dan memperjuangkan hak-hak dan kepentingan remaja di tatanan global.
Fasli mengataka soal situasi, tantangan, dan program pemenuhan hak-hak kesehatan reproduksi remaja di Indonesia. Fasli berdialog dengan dua orang peserta dari Ghana dan Pakistan meminta pikiran dan pandangan Kepala BKKBN terhadap tantangan yang akan dialami dalam pemenuhan hak-hak remaja dalam kesehatan, reproduksi, politik, pasar kerja dan issue penting lainnya.
sumber
"Pada hari ini penduduk dunia sudah berjumlah 7,2 miliar dan kita butuh bagaimana setiap negara bisa membangun meningkatkan usaha-usaha pengendalian dan kesejahteraan penduduk berdasarkan pengalaman selama 20 tahun terakhir, kata Fasli dalam stetemennya seperti dilansir Humas BKKBN dari New York, ke-marin.
Dalam sidang pertemuan tahunan Komisi Kependudukan dan Pembangunan PBB resmi dibuka oleh Deputi Sekretaris Jenderal PBB dan diikuti delegasi dari 179 negara anggota PBB di gedung utama ECOSOC UN, itu, Fasli menyampaikan masalah yang dihadapi Indonesia saat ini, diperkirakan hari ini lebih dari 250 penduduk dengan jumlah kelahiran sekitar 3,5 juta setiap tahunnya.
Kejadian ini akan tetap berlangsung untuk satu dekade yang akan datang. Pertumbuhan penduduk bersamaan dengan pola baru, mulai dari jumlah balita, perkawinan, kematian, migrasi, urbanisasi dan penduduk usia tua.
"Semuanya ini memberi penga-ruh terhadap perubahan struktur penduduk. Solusinya dibutuhkan suatu yang komperhensif dan efektif dari suatu kebijakan pembangunan yang terkait dengan pengendalian petumbuhan penduduk," ujar Fasli.
Sidang tahun ini akan melakukan penilaian terhadap status dari pelaksanaan program aksi ICPD Kairo tahun 1994. Pertemuan hari pertama dalam agenda tambahan (side event) akan membahas mengenai keberadaan program KB setelah ICPD Kairo, penanganan keberlangsungan pembangunan yang terkait dengan masalah urbanisasi, mengentaskan aborsi tidak aman, dan peranan profesional bidan dalam mempromosikan program kesehatan reproduksi remaja.
Saat berada di New York, Kepala BKKBN Fasli Jalal memenuhi undangan dari berbagai lembaga/ organisasi internasional. Salah satunya dari Global Youth Caucus, satu organisasi gabungan dan jejaring remaja global yang mendiskusikan dan memperjuangkan hak-hak dan kepentingan remaja di tatanan global.
Fasli mengataka soal situasi, tantangan, dan program pemenuhan hak-hak kesehatan reproduksi remaja di Indonesia. Fasli berdialog dengan dua orang peserta dari Ghana dan Pakistan meminta pikiran dan pandangan Kepala BKKBN terhadap tantangan yang akan dialami dalam pemenuhan hak-hak remaja dalam kesehatan, reproduksi, politik, pasar kerja dan issue penting lainnya.
sumber
0 comments:
Post a Comment