Revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus dapat diimplementasikan oleh semua pemangku kebijakan bidang kependudukan di Indonesia.
Lembaga pemerintah seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan,dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta dan seluruh daerah di Indonesia wajib bersinergi dengan legislatif agar keberhasilan program keluarga berencana (KB) dapat ditingkatkan. DPR RI dan DPRD akan mendukunga pengajuan anggaran untuk membiayai program KB danpengendalian penduduk.
Sebab, berdasarkan fakta yang didapat dari pengalaman dan penelitian (empiris), angka kematian bayi dan ibu melahirkan di Indonesia masih tertinggi di wilayah Asia Tenggara (ASEAN). Hal itu dikatakan anggota Komisi IX DPR, Okky Aso-kawaty, saat menyampaikansosialisasi program KB di Sasana Pakarti, Jalan Duren Tiga, Poncoran, Jakarta Selatan, Kamis (6/11).
"Kita sangat prihatin dengan fakta masih tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Di satu sisi jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 240 juta jiwa, sehingga pengendalian angka kelahiran melalui program KB harus mendapat perhatian yang serius," ujar Okky Asokawaty.
Hadir dalam kegiatan yang digelar BKKBN dan BPM KB DKI Jakarta itu ratusan ibu-ibu anggota Jamaah Al Ukhuwah RT 006/RW 01 Kelurahan Rawajati, dan ibu-ibu dari RT 004/RW 06 Kelurahan Pejaten Barat, Jakarta Selatan.
Okky menambahkan, program KB harus sukses agar dapat diwujudkan keluarga Indonesia yang sehat fisik, mental spiritualnya, sosial danekonominya. "Ibu-ibu di DKI Jakarta belum seluruhnya memiliki kartu BPJS. Ya, ini terlihat saat mereka saya minta angkat tangan siapayang sudah punya kartu BPJS, temyata baru 10 persen saja yang sudah punya kartu jaminan kesehatan itu. Apalagi di daerah-daerah, pasti banyakyang belum menjadi anggota BPJS dengan membayar angsurannya," kata Okky Asokawaty, dari dapil Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri.
Jika masyarakat belum seluruhnya memiliki kartu BPJS, maka akan muncul masalah berat, manakala ada anggota keluarganya yang sakit.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Jakarta Deded Sukandar, seperti disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Kesejahteraan Keluarga Kelik Miyarto, mengatakan, ibu-ibu warga DKI usia produktif disarankan untuk segera mendaftarkan diri ke puskesmas terdekat menjadi akseptor KB. "Kesadaran yang tinggi dari ibu-ibu usia produktif akan menentukan keberhasilan program KB di Jakarta," kata Kelik Miyarto.(Suara karya)
0 comments:
Post a Comment