Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus berupaya menurunkan laju pertumbuhan penduduk melalui pelayanan KB dengan alat kontrasepsi yang tepat sasaran.
"Pelayanan KB harus memperhatikan segmentasi tepat sasaran untuk menurunkan angka kelahiran," kata Deputi Keluarga Sejahtera danPembangunan Keluarga BKKBN Sudibyo Ali-moeso, usai menghadiri seminar nasional "Jawa Timur Berbagi dalam pengelolaan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga",hari kedua, di Surabaya, Kamis.
Agar tepat sasaran, menurut Sudibyo, perlu dilakukan berbagai hal, salah satunya adalah pemetaan atau segmentasi penduduk. Kita lakukan pemetaan. Kita lihat kondisinya seperti apa baru kita rekomendasikan alat kontrasepsi yang tepat," katanya.
Sudibyo menjelaskan, alat kontrasepsi harus diterapkan secara rasional bukan secara emosional. "Misalkan, ada pasangan yang mau memakai kontrasepsi jangka panjang, padahal usianya sudah di atas 45 tahun, ya percuma," katanya.
Selain itu, menurut Sudibyo, pelayanan KB tepat sasaran perlu didukung oleh persediaan alat kontrasepsi. "Misalkan, alat kontrasepsi apa yangdibutuhkan, maka saat itu tersedia," katanya.
Sudibyo menegaskan, dengan pelayanan KB melalui alat kontrasepsi tepat sasaran maka laju pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,49 persen bisa diturunkan.
Menurut Sudibyo,berdasarkan UU No 52 tahun 2009, kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraankeluarga (PK3). Kebijakan pembangunan keluarga melalui PK3 ini dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Pertama, meningkatkan kualitas anak melalui pemberian akses informasi, pendidikan, penyuluhan dan pelayanan tentang perawatan,pengasuhan dan perkembangan anak.
Kedua, meningkatkan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga.
Ketiga, meningkatkan kualitas hidup lansia agar tetap produktif dan berguna bagi keluarga dan masyarakat. Keempat, pemberdayaan keluarga rentan dengan memberikan perlindungan dan bantuan untuk mengembangkan diri agar setara dengan keluarga lainnya. Kelima, meningkatkan kualitas lingkungan keluarga.ebijakan yang perlu diambil guna mewujudkan hal itu di antartanya melalui penguatan komitmen para pengelola dan pelaksana, peningkatan akses dan kualitas pelayanan, serta penguatan kemitraan dengan lembaga atau instansi terkait. *
"Kebijakan tersebut tentunya harus dibarengi strategi yang tepat agar tujuan pembangunan keluarga dapat tercapai," kata Sudibyo.
0 comments:
Post a Comment