Manado - Isu kependudukan terutama berkaitan wawasan kependudukan, sangat jarang menjadi topik kajian maupun pembahasan di masyarakat atau pemerintahan. Malah dalam RPJMD di Sulut, sedikit sekali materi yang membahas tentang kependudukan. “Isu kependudukan mungkin digarapnya lebih ke sisi administrasi penduduk dan bukan pada kualitas maupun permasalahan kependudukan,” beber Plh Kepala Perwakilan BKKBN Propinsi Sulut Drs Humphrey Apon MPA, Rabu (08/10) lalu di Manado.
Dijelaskannya, topik kependudukan dalam BKKBN jangkauannya lebih luas dan bukan mengurusi administrasi penduduk. “Kalau pelayanan administrasi penduduk itu menjadi urusan dari catatan sipil, tapi BKKBN konsentrasinya kepada kebijakan-kebijakan kependudukan,” terang Apon.
Beberapa topik yang menjadi urusan BKKBN, antara lain tentang kuantitas penduduk, yang di dalamnya berisi tentang jumlah, pertumbuhan, kepadatan maupun susunan penduduk. Topik kependudukan lain yakni kualitas penduduk, yang antara lain berisi tingkat pendidikan, kesehatan atau pendapatan per kapita. “Begitu juga kalau kita berbicara tentang lingkungan, sosial atau ekonomi, itu semua merupakan isu lingkungan yang menjadi garapan BKKBN,” jelasnya.
Upaya BKKBN Sulut dalam menggiatkan kegiatan maupun pembahasan materi kependudukan, Rabu (08/10) lalu melaksanakan pertemuan dengan Koalisi Kependudukan (KK) dari propinsi, kabupaten dan kota.
Menurutnya, pertemuan yang berlangsung di Manado itu, dimaksudkan untuk menggalang kembali kerja sama dengan pihak perguruan tinggi maupun LSM. “Ini penting, karena BKKBN sendiri kaki dan tangannya tidak cukup panjang dan lebar untuk menjangkau ke semua wilayah. Keterbatasan ini disikapi BKKBN dengan menggunakan stratgis kemitraan, seperti melalui perguruan tinggi, LSM, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Mereka ini kita wadahi dengan yang namanya Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan. Kalau singkatnya adalah Koalisi Kependudukan atau KK,” jelasnya.
Pertemuan itu juga dimaksudkan untuk merapatkan kerja sama dalam upaya mensosialisasikan berbagai isu tentang kependudukan dan keluarga berencana, sehingga dapat diterima semua pihak. “Pertemuan ini untuk menyusun program kerja ke depan. Tahun 2014 ini kepengurusannya juga segera berakhir dan akan memilih pengurus yang baru. Harapannya mereka akan lebih aktif lagi dan tidak tidur atau biasa-biasa saja,” pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment