Vasektomi bukan kebiri, hanya penutupan saluran sperma sehingga sperma tidak dapat menyatu dengan air mani tetapi produksi hormon testoteron dan sperma tetap berjalan. Sedangkan kebiri adalah pembuangan buah pelir sehingga hormon testoteron dan sperma tidak bisa lagi diproduksi, in yang mengakibatkan laki-laki kehilangan sifat kelaki-lakiannya (kejantanannya).
Hal ini juga disampaikan oleh Ketua Paguyuban KB Pria “Siwalan Mesra” Suharto Ahmad, Kecamatan Pakal, Surabaya, yang mnegaskan bahwa dalam vasektomi tidak sama sekali mengganggu hubungan seksualitas malah semakin meningkat. Vasektomi juga meningkatkan keharmonisan hubungan suami-istri. "Jadi setelah di Vasektomi, sudah tidak semprotan sperma lagi pada ejakulasi," ujarnya.
Paguyuban ini berdiri dari tahun 2010 akhir. Siwalan Mesra adalah singkatan dari Suami Istri Wajib Melindungi Anak, Muda Efektif Sederhana Ringan dan Aman. Para motivator di dalamnya tidak hanya para Bapak melainkan Ibu-ibu yang juga memotivator suami dan calon-calon akseptor unuk melakukan KB Pria Vasektomi tersebut. Penyuluhan tidak hanya dilakukan secara formal namun juga secara informal dengan grebek pasar dan terminal yang ada di Kecamatan Pakal, Surabaya hingga akseptor KB Pria meningkat hingga mendapatkan MDGs Award di tahun 2013 kemarin.
Seperti yang diungkapkan sebelumnya, vasektomi tidak mengakibatkan impoten karena tidak mempengaruhi fungsi dan kelenjar-kelenjar asesoris oleh karena itu fungsi ereksi, libido maupun kualitas orgasme tidak terganggu/berubah, karena hanya mencegah ikutnya sperma saat ejakulasi, jadi tidak berhubungan dengan impotensi.
Tindakan Metode Operasi Pria (MOP)/ vasektomi adalah dengan menutup vas deferens (kedua saluran sperma laki-laki) kanan dan kiri yang terdapat dikantong buah zakar, operasi lebih ringan dari sunat dan pada umumnya dilakukan sekitar 10 sampai dengan 15 menit dengan lebar sayatan +0,5 cm.
0 comments:
Post a Comment