Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng para tokoh agama untuk menyosialisasikan pengendalian penduduk, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga. Para tokoh agama yang tergabung dalam Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) juga sepakat berperan menyosialisasikan pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga.
“Tokoh agama itu menjadi panutan umatnya, apa yang dilakukan dan dikatakan biasanya didengar. Oleh karena itu, posisinya sangat strategis untuk menyampaikan betapa pentingnya kualitas keluarga dan seberapa pentingnya pengaturan kelahiran,” kata Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN, Dr Wendi Hartanto usai membuka Rapimnas Fapsedu di Jakarta, Rabu (5/11).
Wendi mengatakan, penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai seperempat miliar jiwa dan Indonesia sudah memasuki era bonus demografi. Jika penduduk usia produktif tidak berkualitas akan menjadi beban. Sehingga tugas BKKBN dan mitranya, membangun keluarga agar menjadi berkualitas. “Fapsedu bisa mendorong agar keluarga Indonesia menjadi keluarga yang berkualitas,” ujarnya.
Ketua Umum Fapsedu KH M Cholil Nafis mengatakan, tokoh lintas agama mempunyai peran strategis dalam program keluarga berencana dan pembangunan keluarga. Peran tokoh agama sangat strategis untuk mengajak umatnya agar peduli terhadap pengendalian penduduk. “Forum ini tidak melihat perbedaan dalam beragama, tetapi menyatukan kepedulian untuk memecahkan masalah bangsa, antara lain masalah kependudukan,” ujarnya.
Menurut Cholil, agama adalah perekat umat, pemersatu bangsa. Oleh karena itu, Fapsedu merupakan forum lintas agama yang sama-sama memiliki keprihatinan sehingga ingin membangun bangsa.
Sementara itu, Deputi Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN Abidinsyah Siregar mengatakan, BKKBN menggandeng sebanyak-banyaknya mitra untuk memperkuat jaringan agar sosialsiasi soal pembangunan keluarga, keluarga berencana, dan pengendalian penduduk.
“BKKBN harus menjalin kemitraan dengan siapa pun. Faspedu, PKK, Aisyiah, NU, TNI, dan semua institusi dan lembaga lainnya. Semakin kuat kemitraan, semakin kuat program BKKBN bisa dilaksanakan dengan baik,” ujarnya.(kkb2)
0 comments:
Post a Comment