Kasus kematian ibu bersalin di provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menurut Wakil ketua DPRD Sulbar, Munandar Wijaya Ramlan, sudah dalam kondisi yang cukup parah.
“Sudah banyak kejadian yg sama. Bahkan lebih parah dan itu terjadi di Mamasa, dan juga kabupaten lain di Sulbar,” kata Munandar, Minggu (22/3) malam.
Hal itu disampaikan Munandar, menanggapi kasus seorang ibu hamil dari kabupaten Mamasa meninggal dalam perjalanan saat akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kabupaten Polewali Mandar untuk mendapatkan pertolongan.
Menurut Munandar, pihak DPRD Sulbar sudah melakukan evaluasi dan akan trus berupaya memberikan desakan kepada pemerintah provinsi untuk memberikan bantuan dan menyediakan semua kebutuhan kepada semua unit layanan kesehatan RSUD dan puskesmas yang ada.
“Sudah ada progres. Insya Allah, kita lebih maksimalkan lagi,” kata politisi Partai Gerindra asal Mamasa ini.
Sebelumnya, dilaporkan, seorang ibu hamil dari kecamatan Aralle kabupaten Mamasa, meninggal dalam perjalanan saat dirujuk dari Puskesmas Aralle menuju RSUD Polewali.
Ibu yang hamil tujuh bulan tersebut, mengalami kelainan kehamilan atau yang dikenal dengan keracunan keahamilan (preeclampsia). Menurut keterangan keluarga pasien, ibu hamil tersebut dirujuk ke RSUD setelah mengalami kejang-kejang dan tidak sadarkan diri.
Ironisnya, menurut keterangan warga setempat, ibu hamil tersebut terlambat mendapat penanganan petugas kesehatan sehingga sudah dalam kondisi kritis baru dilarikan ke rumah sakit.
Padahal diketahui, ibu hamil yang berinisial AR tersebut, masih tercatat sebagi staf administrasi di Puskesmas kecamatan Aralle.
“Seharusnya keadaan pasien sudah terdeteksi sebelum memasuki kondisi kritis yang membahayakan,” kata salah seorang warga kecamatan Aralle. (rakyatsulsel)
0 comments:
Post a Comment