Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) Jawa Tengah dimentori oleh Humas Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana provinsi Jawa Tengah mengadakan Rapat Kerja Daerah tahun 2014. Rapat kerja yang dilaksanakan di Hotel Grand Candi Semarang ini selain dihadiri sejumlah 75 anggota IPKB yang berasal dari 35 kota/kabupaten di Jateng (14/3).
Ketua IPKB Jawa Tengah, Addy Susilo Budi mengungkapkan bahwa menulis berita dan artikel kependudukan dan KB memang “tidak seksi” dibanding menulis berita ekonomi, kriminal, hukum, dan berita hiburan terutama yang melibatkan tokoh atau artis terkenal. Oleh sebab itu IPKB Jateng mau tidak mau harus berfikir kreatif dan “out of the box” dan mencoba kreasi atau melihat sisi-sisi lain praktik kepenulisan kreatif.
Addy berharap agar para wartawan yang tergabung dalam IPKB Jawa Tengah semakin memiliki visi dan misi tentang menulis kependudukan dan KB yang lebih terkonsep, praksis dan dapat tuangkan dalam tulisan di media masing-masing. Menurutnya, hanya dengan tulisan dan artikel yang baik, bermutu dan menghibur maka misi kita dalam menyebarkan informasi kependudukan dan KB bakal tercapai.
Pertemuan Rakerda ini selain menyusun program kerja, mereka juga mengikuti latihan menulis dan membuat blog. Tujuan pembekalan ini adalah ingin mengajak jurnalis dan penulis yang peduli isu Kependudukan dan KB agar tidak monoton dalam menulis. Hadir dalam pertemuan ini, Kepala Bagian Humas BKKBN Adi Wahyono yang didaulat untuk berbagi informasi terkait isu-isu strategis dan seksi yang dapat diangkat dalam suatu tulisan.
Menurut Adi, BKKBN saat ini tengah mengenalkan tagline baru yaitu kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga atau disingkat KKBPK. Paradigma baru ini dilatarbelakangi kondisi pencapain program yg kurang menggembirakan dalam 10 tahun terakhir. Faktor lain adalah adanya 5 isu strategis untuk sukses program KKBPK, yaitu regulasi kurang memadai dan implementasinya tdk konsisten, sebagian masyarakat kurang penyadari pentingnya program KKBPK, kualitas dan kuantitas sdm belum mencukupi, belum dimanfaatkannya jejaring sosial untuk sosialisasi serta akses dan kualitas pelayanan KKBPK belum merata.
Pihaknya mulai mengembangkan strategi agar program KB tersosialisasikan kepada masyarakat. Satu di antaranya adalah optimalisasi peran IPKB. Menurutnya, peran IPKB sampai saat ini cukup strategis. Melalui tulisan-tulisan yang dipublikasikan IPKB opini masyarakat terhadap program KB akan terbentuk. "IPKB Jateng akan menjadi contoh bagi IPKB lainnya di Indonesia. Kami akan mendorong anggota IPKB agar mau membuat opini publik sehingga dapat membantu program-program BKKBN," ujar Adi.
0 comments:
Post a Comment