728x90 AdSpace

  • Info Terbaru

    Sunday, 26 April 2015

    Alasan Wanita Anggap Perceraian Hal yang Lumrah


    BAGI seorang wanita modern, perceraian sudah menjadi hal yang biasa. Apalagi, jika mereka bekerja sebagai wanita karier dan mampu menafkahi diri sendiri. Peran pria dalam kehidupan, tidak akan menjadi prioritas nomor satu. Lantas, apa yang membuat wanita berpikir perceraian adalah hal yang biasa dalam kehidupan dan sudah tidak lagi dianggap tabu.
     
    Seperti diketahui, Indonesia adalah negara dengan tingkat perceraian tertinggi se-Asia Pasifik. Berdasarkan data statistik Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dari 2 juta pasangan menikah tahun 2010, sebanyak 285.184 pasangan dinyatakan bercerai.
     
    Fenomena ini mengindikasikan seakan-akan perceraian tidak lagi dianggap sebagai hal yang tabu. Indra Noveldy, konsultan pernikahan sekaligus penulis buku Menikah untuk Bahagia memaparkan, alasan mengapa perceraian dianggap sebagai hal yang lumrah terutama oleh wanita modern.
     
    Pergeseran nilai
    Kalau dulu cerai menjadi suatu hal yang tabu, kini tidak lagi. Hal ini karena nilai-nilai yang ada pada masyarakat mengalami pergeseran. 
    Prosesnya tidak rumit
    Bercerai semakin mudah untuk dilakukan. Jika kita melihat fenomena selebriti yang bercerai dewasa ini, mereka tinggal menunjuk pengacara untuk menyelesaikan sengketa. 
    Semakin mandiri
    Jika dulu wanita menahan-nahan untuk tidak bercerai karena masih bergantung pada suami, kini semakin banyak wanita yang berani mengajukan gugatan karena merasa sudah mandiri secara ekonomi. 
    Menurunnya kualitas penikahan
    Pria dan wanita saat ini tidak lagi menganggap pernikahan sebagai sesuatu yang sakral. Hal ini berimbas pada menurunnya keinginan untuk mempertahankan hubungan.
    (okezone/Ariesta Asri)
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Alasan Wanita Anggap Perceraian Hal yang Lumrah Rating: 5 Reviewed By: Unknown

    Galeri Aktivitas Saya 2013 - 2015