Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Utara (Sulut) Dr Djouhari Kansil mengatakan, laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,4 persen merupakan tanda awas yang perlu dicarikan solusinya.
"Pertumbuhan pada angka 1,4 persen menjadi tanda awas harus diantisipasi melalui program kerja dan kebijakan strategis," kata Wagub Kansil ketika membuka rapat kerja daerah BKKBN Sulut di ruang rapat Kantor Gubernur, Manado, Rabu.
Wagub Kansil berharap Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasiona (BKKBN) Sulut harus lebih proporsional menyimak kembali kebijakan kependudukan yang sesuai proposisi jumlah penduduk ideal dan berkualitas.
Kesemuanya itu harus dikerjakan secara maksimal guna pembangunan masyarakat Sulut, agar ke depan masyarakat daerah tersebut menjadi terdepan dalam berbagai aspek, karena disadari bersama kemajuan satu daerah ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.
Kesemuanya itu harus dikerjakan secara maksimal guna pembangunan masyarakat Sulut, agar ke depan masyarakat daerah tersebut menjadi terdepan dalam berbagai aspek, karena disadari bersama kemajuan satu daerah ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia.
Melalui rakerda ini Wagub Kansil berharap BKKBN mampu memberikan gagasan, informasi dan motivasi dalam mempercepat visi pembangunan kependudukan di sulut.
Sementara itu, Inspektur Utama BKKBN Pusat, M Sangian,MM mengatakan, Rakerda ini bertujuan untuk mensosialisasikan sejumlah arah kebijakan dan strategi pembangunan RPJMN 2015-2019 dengan melakukan penguatan dan pemaduan pelayanan KB.
Penyedian sarana fasilitas KB, peningkatan pelayanan KB, peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan KB, advokasi program kependudukan, peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi, pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga serta sejumlah kegiatan lainnya, kata Sangian.
Salah satu pembicara dalam Rakerda tersebut Bupati Minahasa Utara, Sompie Singal. acara tersebut dihadiri Kepala Kantor Perwakilan BKKBN Sulut Humprey Appon, MPa dan para pejabat instansi terkait. (antaranewssulteng)
0 comments:
Post a Comment