Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur Dwi Listyawardani mengaku pengembangan Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa merupakan pendekatan program Generasi Berencana dari BKKBN.
Di Kabupaten Sumenep, keberadaan Pusat Informasi dan Konseling semakin berkembang, terutama yang berbasis Sekolah dan Perguruan Tinggi. Dengan semakin berkembangnya jumlah Pusat Informasi dan Konseling Remaja/Mahasiswa, BKKBN berharap remaja di Kabupaten Sumenep terhindar dari permasalahan remaja seputar TRIAD Kesehatan Reproduksi Remaja (Seks bebas, HIV dan AIDS, serta Napza).
Dani menambahkan permasalahan yang dihadapi remaja dapat diketahui orang tua masing-masing, melalui pengawasan yang dilakukan dengan pembekalan dari BKKBN melalui Bina Keluarga Remaja.
"Bina Keluarga Remaja supaya masalah yang dihadapi remaja itu juga diketahui oleh orang tua, bukan hanya remaja itu sendiri. Karena boleh dikatakan sekolah itu kan mungkin hanya sebagian waktu saja para siswa ada di sana. Selebihnya ada di rumah di bawah pengawasan orang tua. Makanya orang tua juga harus tahu persoalan-persoalan remaja, perilaku remaja yang kadang-kadang orang tua nggak ngerti anaknya sedang dimana, lagi apa. Karena faktor-faktor tersebut makanya kita melibatkan orang tua", papar Dani.
Berdasarkan rilis Perwakilan BKKBN Jawa Timur, perkembangan Pusat dan Informasi Remaja/Mahasiswa di Kabupaten Sumenep harus diimbangi dengan pembinaan secara berkesinambungan, agar remaja di Sumenep dapat meningkatkan pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi Remaja dan median usia pernikahan bagi perempuan. (rri/fz/rpp)
0 comments:
Post a Comment