CATATAN HABRIAH, Jakarta, Program Keluarga Berencana (KB) yang sempat mengalami penurunan kini kembali digalakkan. Salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan para tokoh agama untuk memberikan informasi dan edukasi.
Sunarto, Direktur Kebijakan Kependudukan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana), mengatakan peran tokoh agama sangat penting dalam penyebarluasan informasi dan edukasi pada medio tahun 1980-an hingga 1990-an. Untuk demi kembali mencapai prestasi tersebut, peran tokoh agama dalam memberikan informasi dan edukasi yang baik dan benar sangat diperlukan di masyarakat.
"Kita semua tahu bahwa sejak awal dilaksanakannya program KB secara resmi oleh pemerintah pada tahun 1970, yang membedakan KB di Indonesia dengan negara berkembang lainnya adalah digunakannya pendekatan agama. Karena program KB harus dapat dijelaskan dengan nilai-nilai agama yang menjadi acuan dan pandangan hidup masyarakat," tutur Sunarto, ditemui di Munas Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu), di Park Hotel, Jl DI Panjaitan, Jakarta Timur, Jumat (5/6/2015).
Sunarto mengatakan beberapa capaian BKKBN tentunya akan sulit dilakukan tanpa bantuan dari seluruh pihak terkait, termasuk tokoh agama. Salah satunya adalah penurunan angka Total Fertility Rate 5,6 pada tahun 1970 menjadi 2,6 pada tahun 2007.
Sekretaris Jenderal Fapsedu, Drs Freddy Aritonang, MM, mengatakan sejak dijalinnya kerjasama antara Fapsedu dan BKKBN pada tahun 2008, beberapa bentuk kerjasama sudah dilakukan. Antara lain penyelenggaraan edukasi dan sosialis, advokasi, konsultasi serta pelayanan.
"Bentuknya edukasinya bisa dilakukan di rumah ibadah masing-masing. Misalnya di sekolah minggu di gereja, atau misalnya ketika ada pengkajian. Di daerah program-program ini sudah berjalan," tutur Freddy, ditemui di acara yang sama.
Freddy mengatakan peran tokoh agama sangat sentral dalam penyebaran informasi dan edukasi soal KB di daerah. Sebabnya, beberapa kelompok masyarakat di daerah diketahui sangat loyal terhadap nilai-nilai agama.
Karena itu, fungsi para tokoh agama yang tergabung dalam Fapsedu adalah menyelaraskan nilai-nilai agama dengan program BKKBN. Tak melulu soal KB, nilai-nilai lain seperti edukasi kesehatan reproduksi dan pembinaan keluarga sejahtera juga dilakukan.
"Jadi para tokoh agama menggunakan ayat atau dalil dari kitab sucinya masing-masing, untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa misalnya KB tidak dilarang. Juga soal bagaimana membentuk keluarga kecil sejahtera, kan semuanya ada di kitab suci," pungkasnya. (detik)
0 comments:
Post a Comment