Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)terus menyebar tenaga penyuluh ke pelosok-pelosok untuk memberikan pemahaman tentang Keluarga Berencana (KB). Sayangnya, hingga saat ini terasa belum optimal karena tenaga penyuluh KB masih sedikit.
Sekretaris Utama BKKBN Ambara Rahayu mengatakan, sosialisasi KB di lapangan mengalami stagnasi. Hal ini disebabkan karena pasca reformasi terjadi desentralisasi kewenangan dari pemerintah pusat ke daerah, khusunya program KB. Selain itu, banyak petugas lapangan yang sudah mengalami kenaikkan pangkat menjadi pejabat eselon sehingga tidak bekerja di lapangan lagi.
“Kekosongan petugas lapangan itu menyebabkan yang membina peserta KB juga berkurang. Sehingga, kebijakan yang kita lakukan saat ini adalah pemakaian kontrasepsi jangka panjang,” ujar Ambara usaiSilaturahmi antara Biro Hukum dan Humas BKKBN dengan wartawan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurut Ambara, ke depannya BKKBN akan berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tersisa saat ini melalui pelatihan-pelatihan dan juga memberikan tunjangan fungsional kepada mereka sehingga dapat bekerja maksimal.
“Kami terus berjuang sehingga petugas penyuluh KB mendapatkan tunjangan yang layak. Karena tidak gampang menjadi petugas penyuluh KB,” pungkas Ambara.
Sumber : inilah
0 comments:
Post a Comment