"Kalau selama ini program Genre disosialisasikan kepada siswa SMA dan mahasiswa, maka kini siswa SO dan SMP dirasa perlu juga mendapat sosialisasi program Genre," kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sudibyo Alimoeso, usai membuka " Workshop Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Keluarga" bagi perguruan tinggi yang memiliki program kuliah kerja nyata (KKN), di Depok, Selasa kemarin.
Sudibyo mengakui, pada saat ini berbagai permasalahan remaja, khususnya yang terkait dengan kesehatan reproduksi, sudah banyak yang melibatkan siswa SD dan SMP.
Karena itu, mengajarkan tentang berperilaku hidup sehat, kesehatan rubuh dan reproduksi, serta menghindari berbagai bentuk penyimpangan seksual temyata tidak hanya diberikan kepada siswa SMA saja, tetapi siswa SD dan SMP juga membutuhkan pendidikan semacam itu.
Bahkan siswa SMP harus mengetahui dampak negatif dari seks bebas dan pernika-han dini. "Sering kali muncul berita-berita tentang video mesum yang dilakukan siswa SMP atau seks bebas yang dilakukan siswa SMP. Salah satu penyebabnya, mereka tak memahami dampak dari perilaku menyimpang itu," kata Sudibyo.
Menurut Sudibyo, anak-anak harus diajar tentang kesehatan, mulai dari kesehatan diri hingga kesehatan dalam pergaulan sejak kecil, sehingga secara otomatis mereka akan diajar tentang kesehatan reproduksi (kespro).
Menurut Sudibyo, peran sekolah dalam mengajarkan kesehatan tubuh dan reproduksi sangat besar. Ini karena sekolah merupakan salah satu institusi pendidikan yang memiliki peran besar dalam sosialisasi itu kepada siswa.
Menurutnya, guru memiliki peranan yang penting untuk mengajarkan hal itu kepada siswa. "Di samping diajar di kelas, dalam mentoring guru pun berperan," katanya.
Materi kespro itu diberikan melalui mata pelajaran yang terkait, juga melalui kegiatan mentoring. Untuk siswa SD, materinya diberikan di kelas 5 dan 6, sesuatu yang dibahas lewat materinya adalah hal-hal yang ada dalam diri mereka seperti cara membersihkan badan, tanda-tanda menuju pubertas, dan cara menjaga anggota tubuh mereka.
"Daripada siswa mencari informasi dan bertanya kepada orang yang tidak tepat, lebih baik pihak sekolah memberikan materi," kata Sudibyo.
sumber
0 comments:
Post a Comment