Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang digelar di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) adalah, wujud pengabdian TNI dalam upaya melestarikan nilai sejarah terutama untuk mendukung terwujudnya pertahanan negara di daerah yang tangguh, serta melestarikan nilai sejarah, terutama nilai kemanunggalan TNI-Rakyat.
Hal ini diungkapkan Kasad Jenderal TNI Budiman, dalam amanatnya yang dibacakan oleh Danrem 151/Binaiya Kolonel Inf Wanti WF Mamahit pada upacara pembukaan TMMD ke-92 Kodim 1502/Masohi TA. 2014 di lapangan Desa Latu, SBB, Rabu (21/5).
Katanya, TMMD dapat dipandang dari dua segi yakni, pertama, secara substansial TMMD merupakan tesis keterlibatan TNI dalam pembangunan pedesaan. Kedua, dari sisi perakitan atau formulanya, merupakan lompatan metodologi pembangunan, yang mengacu kepada kesederhanaan, kebersamaan dan koordinasi lintas sektor fungsi dari beberapa instansi/ lembaga.
Dalam rilis penrem 151/Binaiya yang diterima Siwalima, Rabu (21/5) menjelaskan, kegiatan TMMD yang berlangsung selama 21 hari di Kodim 1502/Masohi dipusatkan di wilayah Kabupaten SBB yang meliputi, pembangunan rehab Balai Desa Tala, pembangunan Balai Pertemuan Desa Seriholo, rehab Mushola Dusun Ate Desa Hualoy, rehab Masjid Dusun Wailey Desa Latu dan rehab masjid Dusun Haturena Desa Kairatu sebagai sasaran fisik.
Sedangkan kegiatan non fisik meliputi sosialisasi Narkoba dan HIV aids, penyuluhan pertanian, penyuluhan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional serta sosialisasi program keluarga berencana yang diharapkan, mampu mengendalikan laju pertambahan penduduk.
“Dalam TMMD ke-92 saat ini, khususnya sasaran non fisik yang akan dilaksanakan ini, TNI AD bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat dan Provinsi yang ada di seluruh Indonesia untuk membantu pemerintah mensolisiasikan program keluarga berencana (KB), yang dulu pernah berhasil, sehingga mampu mengendalikan laju pertambahan penduduk di Indonesia”, tegas Kasad.
Kasad menambahkan, jumlah penduduk Indonesia yang demikian besar saat ini, perlu dikendalikan dengan mengingatkan masyarakat terhadap arti pentingnya kegiatan BKKBN dalam program Generasi Berencana dan program Bina Keluarga Balita. Program BKKBN itu, mengajak masyarakat khususnya para remaja untuk merencanakan kehidupan, mulai dari perencanaan usia perkawinan, masa hamil, jarak kehamilan, hingga jumlah anak untuk penyiapan kualitas anak yang dilahirkan, serta penyiapan keluarga sebagai basis fase tumbuh kembang anak secara berkualitas.
0 comments:
Post a Comment