Bogor - Demi menguatkan fungsi keluarga yang makin luntur di
masyarakat Indonesia, sekitar 2.600 warga Bogor hari ini berkumpul di
Kebun Raya Bogor, Jawa Barat untuk membacakan Deklarasi Keluarga.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),
Fasli Jalal mengatakan, acara ini merupakan peristiwa bersejarah yang
sebelumnya belum pernah ada dan dihadiri oleh 2.600 orang.
"Saat ini banyak keluarga yang kurang komunikasi, tidak jarang demi
meningkatkan penghasilan, orangtua bekerja. Saya dengar sekitar 600 ribu
orang naik commuter line ke Jakarta setiap harinya. Jika 1 orang saja
bekerja, berarti ada 300 keluarga yang terpisah dalam waktu yang lama.
Setiap hari mungkin tidak ada waktu, berangkat subuh, sampai rumah pukul
10 malam," kata Fasli dalam sambutannya di Kebun Raya, Bogor, Jawa
Barat, Kamis (26/6/2014).
Fasli menerangkan, Deklarasi Keluarga ini merupakan salah satu cara
dalam praktik keluarga berkualitas mengingat terdapat 28 juta balita di
Indonesia saat ini.
"Balita ini sedang dalam masa golden period dan sangat perlu
stimulasi serta role model dari orangtua serta orang-orang disekitarnya.
Semoga 67 juta keluarga indonesia dengan adanya deklarasi ini bisa
saling mengasihi satu sama lain," ujarnya.
Disamping itu, penggagas acara yang juga Ketua penyelenggara
Deklarasi Keluara sekaligus Guru Besar Departemen Ilmu Keluarga dan
Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, Euis
Sunarti, acara ini merupakan ikrar keluarga Indonesia yang diwakili oleh
masyarakat Bogor dalam menguatkan fungsi keluarga.
"Sangat ironi ketika muncul kesimpulan bahwa kekerasan kepada anak
justru terjadi di lingkungan terdekat dan dilakukan orang-orang
terdekat. Bukankan keluarga merupakan institusi terkecil tempat
seseorang berlindung dan memperoleh perlindungan sera menjadi institusi
dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak. Jangan-jangan keluarga gagal
melahirkan generasi penerus berkualitas," kata Euis.
Dengan deklarasi ini, kata Euis, diharapkan keluarga bisa mengingat
kembali bahwa mereka adalah pondasi penting dalam masyarakat. Dan juga
mengembalikan fungsi keluarga yang salah satunya adalah fungsi ekspresif
yaitu nilai kasih sayang dalam keluarga.
Di sisi lain, Ketua Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) untuk Jawa Barat, Siti Fathonah mengungkapkan
bahwa acara ini merupakan rangkaian hari Keluarga Nasional yang
diperingati setiap 29 Juni. Dan hari ini lebih ditekankan pada aspek
perlindungan anak mengingat semakin tingginya kasus kekerasan anak di
keluarga hingga pelecehan seksual yang marak terjadi.
"Kami ingin menonjolkan 8 fungsi keluarga dari aspek agama,
pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, cinta kasih, lingkungan dan
melindungi. Termasuk dalam hal melindungi anak dari kekerasan seksual,"
ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment