SURABAYA -- Wakil Presiden, Boediono meminta agar setiap daerah di tanah
air kembali menggerakan program kependudukan, keluarga berencana, dan
pembangunan keluarga.
Program-program itu diarahkan pada pengendalian jumlah penduduk dan pengaturan jarak kelahiran, peningkatan kualitas penduduk, hingga peningkatan pendapatan keluarga sejahtera dan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kegiatan bina keluarga yang meliputi balita, anak remaja, hingga lansia.
“Untuk mencapai sasaran-sasaran itu semua, saya perlu ingatkan perlunya penggunaan data yang sama dan perlunya koordinasi sasaran oleh semua pihak untuk program-program di ketiga bidang tersebut, baik di tingkat Pusat maupun Daerah, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya,” kata Wakil Presiden Boediono saat menghadiri acara puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional XXI di Lapangan Makodam Brawijaya, Kota Surabaya, Sabtu (14/6).
Wapres Boediono mengingatkan, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak yakni peringkat ke-4 di dunia, upaya untuk menyejahterakan seluruh penduduk melalui peningkatan kualitas manusia, bukanlah pekerjaan yang mudah. Permukiman penduduk yang tersebar luas di negara kepulauan ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita dalam memberikan pelayanan yang memadai.
Menggunakan momentum peringatan Hari Keluarga Nasional ini, Wapres berharap agar semua komponen bangsa, baik unsur pemerintah, penggiat-penggiat di LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh dunia usaha saling bahu membahu memperhatikan masalah kependudukan.
Semua pihak berpartisipasi, dimulai dari hal yang sederhana, yaitu dengan menggerakkan upaya untuk membatasi jumlah anak cukup dua saja, demi kesehatan dan kesejahteraan keluarga Indonesia.
“Kita perlu sadari bersama bahwa generasi yang berkualitas bermula dari kelahiran yang direncanakan,” katanya.
Program-program itu diarahkan pada pengendalian jumlah penduduk dan pengaturan jarak kelahiran, peningkatan kualitas penduduk, hingga peningkatan pendapatan keluarga sejahtera dan pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kegiatan bina keluarga yang meliputi balita, anak remaja, hingga lansia.
“Untuk mencapai sasaran-sasaran itu semua, saya perlu ingatkan perlunya penggunaan data yang sama dan perlunya koordinasi sasaran oleh semua pihak untuk program-program di ketiga bidang tersebut, baik di tingkat Pusat maupun Daerah, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaannya,” kata Wakil Presiden Boediono saat menghadiri acara puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional XXI di Lapangan Makodam Brawijaya, Kota Surabaya, Sabtu (14/6).
Wapres Boediono mengingatkan, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak yakni peringkat ke-4 di dunia, upaya untuk menyejahterakan seluruh penduduk melalui peningkatan kualitas manusia, bukanlah pekerjaan yang mudah. Permukiman penduduk yang tersebar luas di negara kepulauan ini menjadi tantangan tersendiri bagi kita dalam memberikan pelayanan yang memadai.
Menggunakan momentum peringatan Hari Keluarga Nasional ini, Wapres berharap agar semua komponen bangsa, baik unsur pemerintah, penggiat-penggiat di LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh dunia usaha saling bahu membahu memperhatikan masalah kependudukan.
Semua pihak berpartisipasi, dimulai dari hal yang sederhana, yaitu dengan menggerakkan upaya untuk membatasi jumlah anak cukup dua saja, demi kesehatan dan kesejahteraan keluarga Indonesia.
“Kita perlu sadari bersama bahwa generasi yang berkualitas bermula dari kelahiran yang direncanakan,” katanya.
0 comments:
Post a Comment