Penggunaan kontrasepsi jangka panjang seperti IUD, implant, vasektomi
dan tubektomi harus lebih banyak digalakkan. Kontrasepsi yang bersifat
jangka panjang ini menjadi cara menekan laju pertambahan penduduk.
"Dibandingkan dengan pil atau suntik, alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD atau implan memang kalah populer," kata Prof. Biran Affandi, Sp.OG, anggota Dewan Kontrasepsi Asia Pasifik di Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Berdasarkan data BKKBN saat ini jenis kontrasepsi yang paling banyak dipilih adalah KB suntik (48,2 persen) dan pil 27,9 persen.
"Padahal, kontrasepsi jangka panjang sangat dianjurkan untuk mereka yang ingin menjarangkan kehamilan atau tidak ingin menambah jumlah anak lagi. Kontrasepsi ini praktis dan memiliki efektivitas cukup tinggi," katanya.
Mengenai kontrasepsi implan, disebutkan saat ini sudah tersedia implan dalam bentuk satu batang sehingga lebih praktis. Kontrasepsi berbentuk batang berukuran kurang dari 3 cm ini akan dimasukkan ke kulit bagian dalam lengan untuk mencegah kehamilan selama tiga tahun.
"Jika diimplankan secara benar, metode kontrasepsi implan ini memiliki efektivitas sampai 99 persen dengan tingkat kegagalan hanya 1 dari 100 wanita yang menggunakannya," paparnya.
Menurutnya, implant alat kontrasepsi yang praktis dan efektif. Dengan implan tidak ada lagi faktor lupa dan sangat cocok untuk wanita yang tak bisa menerima asupan hormon esterogen tambahan. Alat kontrasepsi implan satu batang sama efektif dengan IUD atau spiral.
"Ini adalah salah satu metode kontrasepsi efektif jangka panjang, implant efektif mencegah kehamilan selama 3 tahun. Tingkat kegagalan lebih sedikit dibanding IUD. Sementara alat KB berupa pil dan suntikan sifatnya jangka pendek dan kerap gagal, karena faktor lupa," ungkapnya.
BKKBN telah melihat efektivitas kontrasepsi jangka panjang, seperti implant satu batang efektif dibandingan dengan alat kontrasepsi lain yang sama-sama punya metodologi jangka panjang seperti IUD atau spiral. Selain lebih efektif, implant satu batang proses pemasangannya lebih mudah.
Penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang juga lazim dipergunakan di negara lain. Mengacu data National Survey of Family Growth yang dirilis beberapa waktu lalu, para peneliti menemukan, sekitar 60 persen wanita Amerika Serikat (AS).
sumber
"Dibandingkan dengan pil atau suntik, alat kontrasepsi jangka panjang seperti IUD atau implan memang kalah populer," kata Prof. Biran Affandi, Sp.OG, anggota Dewan Kontrasepsi Asia Pasifik di Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Berdasarkan data BKKBN saat ini jenis kontrasepsi yang paling banyak dipilih adalah KB suntik (48,2 persen) dan pil 27,9 persen.
"Padahal, kontrasepsi jangka panjang sangat dianjurkan untuk mereka yang ingin menjarangkan kehamilan atau tidak ingin menambah jumlah anak lagi. Kontrasepsi ini praktis dan memiliki efektivitas cukup tinggi," katanya.
Mengenai kontrasepsi implan, disebutkan saat ini sudah tersedia implan dalam bentuk satu batang sehingga lebih praktis. Kontrasepsi berbentuk batang berukuran kurang dari 3 cm ini akan dimasukkan ke kulit bagian dalam lengan untuk mencegah kehamilan selama tiga tahun.
"Jika diimplankan secara benar, metode kontrasepsi implan ini memiliki efektivitas sampai 99 persen dengan tingkat kegagalan hanya 1 dari 100 wanita yang menggunakannya," paparnya.
Menurutnya, implant alat kontrasepsi yang praktis dan efektif. Dengan implan tidak ada lagi faktor lupa dan sangat cocok untuk wanita yang tak bisa menerima asupan hormon esterogen tambahan. Alat kontrasepsi implan satu batang sama efektif dengan IUD atau spiral.
"Ini adalah salah satu metode kontrasepsi efektif jangka panjang, implant efektif mencegah kehamilan selama 3 tahun. Tingkat kegagalan lebih sedikit dibanding IUD. Sementara alat KB berupa pil dan suntikan sifatnya jangka pendek dan kerap gagal, karena faktor lupa," ungkapnya.
BKKBN telah melihat efektivitas kontrasepsi jangka panjang, seperti implant satu batang efektif dibandingan dengan alat kontrasepsi lain yang sama-sama punya metodologi jangka panjang seperti IUD atau spiral. Selain lebih efektif, implant satu batang proses pemasangannya lebih mudah.
Penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang juga lazim dipergunakan di negara lain. Mengacu data National Survey of Family Growth yang dirilis beberapa waktu lalu, para peneliti menemukan, sekitar 60 persen wanita Amerika Serikat (AS).
sumber
0 comments:
Post a Comment