728x90 AdSpace

  • Info Terbaru

    Saturday 24 May 2014

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Mahasiswa Masuk Desa untuk Kikis Kemiskinan

    Mahasiswa peserta kuliah kerja nyata (KKN) harus senantiasa memegang prinsip bahwa dirinya masuk ke desa untuk mengikis kemiskinan. Mahasiswa harus percaya diri bahwa kehadirannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    "Kehadiran mahasiswa di wilayah tujuan KKN menyertakan program-program pro rakyat yang laku jual untuk pengentasan kemiskinan. Maka, kalian semua harus percaya diri dalam melakukan pendampingan dan pemberdayaan masyarakat." kata Ketua Yayasan Dana Mandiri Sejahtera (Damandiri) Prof Dr Haryono Suyono saat memberikan pembekalan pada peserta KKN tematik posdaya (pos pemberdayaan keluarga) di Universitas Negeri Malang (UM), Kota Malang, Senin, 19 Mei 2014.

    Sedikitnya 1.929 mahasiswa peserta KKN tematik posdaya diterjunkan di Kabupaten Blitar, Malang, dan Malang Kota, mencakup 19 kecamatan. 91 desa atau kelurahan, dan lokasi khusus berupa 6 taman kanak-ka-nak (TK) dan 9 sekolah luar biasa (SLB) di Malang Raya.

    Para mahasiswa dari 27 jurusan itu didampingi dosen pendamping KKN. Ikut hadir dan memberikan sambutan Rektor UM Prof Dr Suparno dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UM, Prof Dr Toto Nusantara, MSi.

    Lebih lanjut Haryono menjelaskan, ada beberapa poin penting yang harus dijadikan target dalam KKN tematik posdaya. Lima kegiatan utama posdaya yang dimaksud dikenal dengan sebutan 2M yang mengapit 3W atau matori, waras, wasis, wareg dan mapan.

    Matori yakni kegiatan berkaitan dengan keagamaan dan kebudayaan yang meliputi keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kegiatan budaya, gotong royong, dan lain-lain. Kemudian waras atau sehatyakni upaya untuk membuat masyarakat sehat. Salah satunya melalui revitalisasi posyandu untuk senantiasa mengajarkan, mendidik, dan membuat tingkah laku untuk selalu hidup sehat.

    Menurut mantan Kepala BKKBN itu, melalui posyandu saat ini ada dua isu yang harus diperhatikan, yakni tetap menjaga fertilitas agar tetap rendah untuk menekan pertumbuhan jumlah penduduk dan mengajak masyarakat untuk mengikuti program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

    Lebih lanjut Haryono menjelaskan, W kedua adalah wasis (pandai), yakni membantu untuk membangun desa pintar. Prioritasnya adalah program pendidikan, yang bisa dilakukan untuk program tuntas pendidikan dasar, bina keluarga balita (BKB) dan pendidikan anak usia dini (PAUD), serta mengusahakan pelatihandan kesempatan kerja untuk kedua orangtuanya yang kurang mampu.

    Sedangkan W ketiga adalah wareg (kenyang), yakni upaya untuk pengentasan kemiskinan. Salah satunya dengan menghidupkan jiwa kewirausahaan yang bisa dibangkitkan melalui pelatihan kewirausahaan. Dalam pelatihan itu masyarakat harus diajak untuk mengenal konsep produksi, petik, olah, jual, dan menikmati keuntungan.

    Kemudian M yang terakhir adalah mapan. Menurut Haryono, KKN tematik posdaya itu memang kelihatannya sepele, namun sangat besar manfaatnya untuk rakyat. Ini ditunjukkan melalui kesuksesan program kewirausahaan.

    "Saat ini sudah ada 9 juta keluarga yang mengambil kredit dengan total nilai Rp 500 miliar. Ini sangat bagus untuk merangsang pertum-buhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang awalnya kecil menjadi lebih besar," kata Haryono lagi.

    Kegiatan KKN tematik posdaya sangat signifikan kemanfaatannya. "Mahasiswa akan mengajari, mendampingi, dan memberi contoh kepada warga desa dengan kepercayaan diri yang penuh. Ini kegiatan yang bukan basa-basi tetapi nyata," kata Haryono memberikan semangat.

    Sementara itu, Rektor Prof Dr H Suparno mengatakan, hingga tahun 2013, kegiatan Posdaya LP2M UM difokuskan di Kabupaten Malang, Blitar, dan Lumajang. "Apabila daerahnya di masa depan membutuhkan KKN tematik posdaya, pihaknya siap menambah lagi jumlah peserta KKN tersebut. Jadi, nantinya tergantung kebutuhan di lapangan saja," ucap Suparno.

    Menurut Ketua Lembaga

    Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UM, Prof Dr Toto Nusantara, MSi, setelah adanya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Wali Kota Malang dan Rektor UM, mulai tahun 2014 posdayajuga melaksanakan program-program di kota.

    Untuk Kota Malang, LP2M di samping tetap melaksanakan KKN yang berbasis lembaga pendidikan atau sekolah sebagai inti bisnis UNM, juga melaksanakan program posdaya yang sama-sama mempunyai nilai strategis dalam pencapaian program millennium development goals (MDGs).

    sumber
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Mahasiswa Masuk Desa untuk Kikis Kemiskinan Rating: 5 Reviewed By: Unknown

    Galeri Aktivitas Saya 2013 - 2015