Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan pilar utama bagi pembangunan, karena kualitas SDM sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. Kualitas SDM antara lain dicerminkan oleh derajat kesehatan, tingkat intelegensia, kematangan emosional dan spiritual yang ditentukan oleh kualitas anak sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 6 tahun.
Pada periode ini seorang anak sangat membutuhkan asupan gizi seimbang, kesehatan, pedidikan dan pengasuhan yang baik dan benar agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal. Oleh karena itu dalam menciptakan SDM yang bermutu, perlu dilakukan sejak dini yaitu dengan memenuhi kebutuhan dasar anak.
Di lingkungan masyarakat telah ada berbagai kegiatan yang memberikan layanan kebutuhan dasar anak (yang meliputi pendidikan, pelayanan kesehatan dasar, imunisasi, makanan tambahan dll) seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Bina Keluarga Balita (BKB), Tempat Penitipan Anak (TPA), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kelompok bermain, dan lainnya.
Namun penyelenggaraan pelayanan bagi anak usia dini tersebut masih bersifat sektoral, parsial dan belum terintegrasi dengan baik. Seyogyanya pelayanan yang diberikan harus saling bersinergi dan mampu memenuhi kebutuhan dasar anak secara utuh baik dari segi perawatan, pendidikan, dan pengasuhan agar anak tumbuh kembang secara optimal. Program Bina Keluarga Balita (BKB) sebagai salah satu bentuk pelayanan anak usia dini yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak, harus diintegrasikan dengan Program Layanan Anak Usia Dini yang lain, agar anak mendapatkan pelayanan secara utuh.
Dari temuan studi Operasional Research (OR) menunjukkan bahwa pelaksanaan kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) belum optimal. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jumlah kader BKB terbatas, kapasitas pengetahuannya yang masih rendah, pelatihan mengenai materi BKB masih kurang, materi belum memadai. Namun, dengan pengintegrasian BKB dengan kegiatan posyandu atau PAUD, kegiatannya menjadi lebih eksis. Dengan demikian pengintegrasian antara BKB, Pos PAUD dan Posyandu dalam satu kegiatan yang terkoordinasi dan terintegrasi semakin memudahkan pemberian pelayanan dasar terhadap anak usia dini.
A. Pelayanan Anak Usia Dini
Pelayanan pengembangan anak usia dini yang holistik dan integratif dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar/dasar anak yang meliputi kebutuhan kesehatan dan gizi, pendidikan dan stimulasi serta kasih sayang orang tua.
1. Kebutuhan Dasar Anak Secara umum kebutuhan dasar anak meliputi kebutuhan fisik-biomedis (asuh), emosi/kasih sayang (asih), dan kebutuhan akan stimulasi mental (asah). Ketiga kebutuhan dasar tersebut saling berkaitan, yang berarti bahwa seorang anak membutuhkan asuh, asih dan asah secara simultan, sinergis sesuai dengan perkembangan usia mereka.
a. Kebutuhan fisik-biomedis meliputi : 1) Pemenuhan kebutuhan gizi seimbang. 2) Perawatan kesehatan dasar seperti pemberian ASI eksklusif, Makanan Pendamping ASI, menu seimbang, imunisasi, penimbangan secara berkala.
b. Emosi atau kasih sayang merupakan ikatan dan interaksi yang erat antara orangtua dan anak sejak janin dalam kandungan dan terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan anak untuk menjamin terwujudnya rasa aman.
c. Pemberian stimulasi kepada anak merupakan proses pembelajaran, pendidikan dan pembinaan secara bertahap sesuai perkembangan usia anak, agar anak mampu mendayagunakan potensi dan kecerdasannya secara optimal, sehingga anak siap memasuki tahap perkembangan selanjutnya.
1. Kebutuhan Dasar Anak Secara umum kebutuhan dasar anak meliputi kebutuhan fisik-biomedis (asuh), emosi/kasih sayang (asih), dan kebutuhan akan stimulasi mental (asah). Ketiga kebutuhan dasar tersebut saling berkaitan, yang berarti bahwa seorang anak membutuhkan asuh, asih dan asah secara simultan, sinergis sesuai dengan perkembangan usia mereka.
a. Kebutuhan fisik-biomedis meliputi : 1) Pemenuhan kebutuhan gizi seimbang. 2) Perawatan kesehatan dasar seperti pemberian ASI eksklusif, Makanan Pendamping ASI, menu seimbang, imunisasi, penimbangan secara berkala.
b. Emosi atau kasih sayang merupakan ikatan dan interaksi yang erat antara orangtua dan anak sejak janin dalam kandungan dan terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan anak untuk menjamin terwujudnya rasa aman.
c. Pemberian stimulasi kepada anak merupakan proses pembelajaran, pendidikan dan pembinaan secara bertahap sesuai perkembangan usia anak, agar anak mampu mendayagunakan potensi dan kecerdasannya secara optimal, sehingga anak siap memasuki tahap perkembangan selanjutnya.
2. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Pelayanan
a. Pelayanan yang holistik dan integratif : setiap anak harus mendapatkan pelayanan kesehatan, gizi, perawatan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan secara terpadu.
b. Pelayanan yang berkesinambungan : pelayanan secara berkelanjutan sejak janin sampai usia 6 tahun dengan sistem pelayanan terkoordinasi dan terintegrasi.
c. Pelayanan yang tidak diskriminatif : pelayanan hendaknya memberikan perlakuan yang adil kepada seluruh anak baik laki-laki maupun perempuan, tanpa membedakan status apapun.
d. Partisipasi masyarakat, dimaksudkan agar masyarakat dilibatkan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi agar merasa memiliki.
a. Pelayanan yang holistik dan integratif : setiap anak harus mendapatkan pelayanan kesehatan, gizi, perawatan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan secara terpadu.
b. Pelayanan yang berkesinambungan : pelayanan secara berkelanjutan sejak janin sampai usia 6 tahun dengan sistem pelayanan terkoordinasi dan terintegrasi.
c. Pelayanan yang tidak diskriminatif : pelayanan hendaknya memberikan perlakuan yang adil kepada seluruh anak baik laki-laki maupun perempuan, tanpa membedakan status apapun.
d. Partisipasi masyarakat, dimaksudkan agar masyarakat dilibatkan mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi agar merasa memiliki.
3. Jenis Pelayanan Anak Usia Dini Jenis pelayanan anak usia dini holistik meliputi :
a. Pelayanan untuk anak Pelayanan yang diberikan secara terus menerus untuk anak dimulai dari janin sampai usia 6 tahun mencakup perawatan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
1) Pelayanan perawatan dilaksanakan melalui Posyandu meliputi penimbangan untuk pemantauan pertumbuhan, inisiasi menyusu dini, pemberian ASI ekslusif, pemberian imunisasi, stimulasi tumbuh kembang, pemberian makanan bergizi seimbang.
2) Pelayanan pendidikan kepada anak bertujuan agar anak memperoleh kemampuan mengelola sikap dan perilaku sesuai norma dan aturan dilakukan melalui PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) meliputi pemberian rangsangan pendidikan sesuai tahap perkembangan dan potensi anak mencakup antara lain pengembangan sensori motor dan main peran serta bimbingan belajar sambil bermain untuk memupuk potensi kecerdasan anak dan kesiapan bersekolah secara bertahap.
a. Pelayanan untuk anak Pelayanan yang diberikan secara terus menerus untuk anak dimulai dari janin sampai usia 6 tahun mencakup perawatan, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan dengan tujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
1) Pelayanan perawatan dilaksanakan melalui Posyandu meliputi penimbangan untuk pemantauan pertumbuhan, inisiasi menyusu dini, pemberian ASI ekslusif, pemberian imunisasi, stimulasi tumbuh kembang, pemberian makanan bergizi seimbang.
2) Pelayanan pendidikan kepada anak bertujuan agar anak memperoleh kemampuan mengelola sikap dan perilaku sesuai norma dan aturan dilakukan melalui PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) meliputi pemberian rangsangan pendidikan sesuai tahap perkembangan dan potensi anak mencakup antara lain pengembangan sensori motor dan main peran serta bimbingan belajar sambil bermain untuk memupuk potensi kecerdasan anak dan kesiapan bersekolah secara bertahap.
b. Pelayanan untuk keluarga/orangtua Pelayanan yang diberikan untuk keluarga /orangtua mempunyai tujuan agar orangtua mempunyai keterampilan dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak, pelayanannya dilakukan melalui kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) meliputi :
1) Penyuluhan kepada orangtua tentang pentingnya ASI, MP-ASI, gizi seimbang, prinsip pengasuhan yang benar kepada keluarga (ayah dan ibu), pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.
2) Konsultasi tentang prinsip pengasuhan serta pola asuh yang benar, stimulasi untuk bayi dan anak usia dini.
3) Kunjungan rumah untuk memantau perkembangan anak.
4) Membantu keluarga melakukan rujukan bila anak mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang.
1) Penyuluhan kepada orangtua tentang pentingnya ASI, MP-ASI, gizi seimbang, prinsip pengasuhan yang benar kepada keluarga (ayah dan ibu), pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak.
2) Konsultasi tentang prinsip pengasuhan serta pola asuh yang benar, stimulasi untuk bayi dan anak usia dini.
3) Kunjungan rumah untuk memantau perkembangan anak.
4) Membantu keluarga melakukan rujukan bila anak mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembang.
Pelayanan Holistik Integratif Pelayanan Holistik Integratif merupakan pelayanan yang dilakukan secara utuh, menyeluruh dan terintegrasi antara kelompok Posyandu, BKB dan PAUD dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar anak.
a. Pelayanan BKB Penyelenggaraan pelayanan kepada orangtua/keluarga yang dilakukan di BKB menganut prinsip-prinsip sebagai berikut :
1) Menitikberatkan pada pembinaan kepada orangtua dan anggota keluarga lainnya yang mempunyai balita melalui penyuluhan, bimbingan dan konsultasi.
2) Penyuluhan, bimbingan dan konsultasi dilakukan oleh Petugas lapangan KB (PLKB) dan kader BKB yang berkaitan dengan masalah-masalah pengasuhan tumbuh kembang anak.
3) Sasarannya adalah keluarga yang mempunyai anak usia 0-6 tahun.
4) Membina tumbuh kembang melalui stimulasi aspek-aspek perkembangan anak dengan menggunakan media interaksi yang ada (dongeng, musik/nyanyi dan alat permainan).
5) Menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA) sebagai alat pantau perkembangan anak.
6) Melakukan kunjungan rumah
7) Melakukan rujukan apabila ditemukan permasalahan tumbuh kembang anak.
b. Pelayanan Posyandu
1) Memantau pertumbuhan, perkembangan, kesehatan dan gizi anak balita
2) Memberikan stimulasi tumbuh kembang dan pelayanan kesehatan anak balita
3) Memberikan layanan imunisasi dan vitamin
4) Melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit
5) Memberikan intervensi atau stimulasi dini bagi anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang menggunakan kartu Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
6) Pelayanan dan penyuluhan kesehatan dan Gizi
7) Pemantauan pertumbuhan balita menggunakan KMS/Buku KIA.
8) Memberikan nutrisi tambahan dan contoh makanan bergizi bagi anak balita
9) Pemeriksaan kehamilan secara rutin (tinggi dan lingkaran lengan atas, berat badan, tekanan darah, pil tambah darah dan imunisasi TT)
10) Ibu hamil : penjelasan persiapan melahirkan, perawatan sehari-hari, anjuran makanan ibu hamil, tanda bahaya pada kehamilan
11) Ibu bersalin : informasi tanda bayi akan lahir, proses persalinan, masalah pada persalinan. 12) Ibu nifas : informasi dan penjelasan cara menyusui, perawatan bayi, perawatan ibu, tanda bahaya dan penyakit pada saat nifas, juga KIE KB dan Konseling Inter Personal (KIP)/konseling KB.
1) Memantau pertumbuhan, perkembangan, kesehatan dan gizi anak balita
2) Memberikan stimulasi tumbuh kembang dan pelayanan kesehatan anak balita
3) Memberikan layanan imunisasi dan vitamin
4) Melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit
5) Memberikan intervensi atau stimulasi dini bagi anak yang mengalami gangguan tumbuh kembang menggunakan kartu Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
6) Pelayanan dan penyuluhan kesehatan dan Gizi
7) Pemantauan pertumbuhan balita menggunakan KMS/Buku KIA.
8) Memberikan nutrisi tambahan dan contoh makanan bergizi bagi anak balita
9) Pemeriksaan kehamilan secara rutin (tinggi dan lingkaran lengan atas, berat badan, tekanan darah, pil tambah darah dan imunisasi TT)
10) Ibu hamil : penjelasan persiapan melahirkan, perawatan sehari-hari, anjuran makanan ibu hamil, tanda bahaya pada kehamilan
11) Ibu bersalin : informasi tanda bayi akan lahir, proses persalinan, masalah pada persalinan. 12) Ibu nifas : informasi dan penjelasan cara menyusui, perawatan bayi, perawatan ibu, tanda bahaya dan penyakit pada saat nifas, juga KIE KB dan Konseling Inter Personal (KIP)/konseling KB.
c. Pelayanan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
1) Berorientasi pada kebutuhan, minat & kemampuan anak.
2) Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain.
3) Merangsang munculnya kreativitas dan inovasi.
4) Menyediakan lingkungan yg mendukung proses belajar.
5) Mengembangkan kecakapan hidup anak.
6) Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar.
7) Dilaksanakan secara bertahap dengan mengacu pada prinsip perkembangan anak.
8) Rangsangan pendidikan mencakup seluruh aspek perkembangan.
1) Berorientasi pada kebutuhan, minat & kemampuan anak.
2) Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain.
3) Merangsang munculnya kreativitas dan inovasi.
4) Menyediakan lingkungan yg mendukung proses belajar.
5) Mengembangkan kecakapan hidup anak.
6) Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di lingkungan sekitar.
7) Dilaksanakan secara bertahap dengan mengacu pada prinsip perkembangan anak.
8) Rangsangan pendidikan mencakup seluruh aspek perkembangan.
5. Model Pelayanan BKB Holistik Integratif Pelayanan anak usia dini Holistik Integratif pada hakekatnya ditujukan agar kebutuhan dasar anak dapat dipenuhi secara utuh dan menyeluruh, sehingga anak dapat tumbuh kembang secara optimal.
Pada prinsipnya anak mendapatkan pelayanan di lembaga penyelenggara pelayanan yang ada di masyarakat seperti: Posyandu, BKB dan PAUD Setiap lembaga penyelenggara pelayanan bertanggung jawab penuh atas terpenuhinya kebutuhan dasar anak sesuai jenis layanannya, bila layanan parsial maka untuk memenuhi kebutuhan yang lain harus dilakukan koordinasi dan integrasi dengan jenis layanan lain sesuai dengan kebutuhan anak, sehingga layanan dasar untuk anak terpenuhi semua.
Hubungan kerjasama antara lembaga penyelenggara pelayanan harus terencana dan terkoordinasi agar pelayanan terlaksana dengan utuh dan berkelanjutan. Adapun pelayanan holistik integratif yang dilakukan meliputi : pelayanan kesehatan dan gizi serta intervensi deteksi dini dilakukan di pelayanan posyandu, pelayanan aspek asah pendidikan anak di PAUD, sedangkan pelayanan asih dan asuh bagi orangtuanya dilakukan di BKB.
Pilihan bentuk penyelenggaraan pelayanan tergantung pada kesiapan setiap lembaga yang bersangkutan dalam hal sarana/prasarana, SDM, dana, manajemen penyelenggaraan dan pelayanan serta kemampuan berjejaring (aspek kelembagaan, sumber daya, program dan jaringan). 12 Tipe pelayanan lengkap dan terintegrasi Penyelenggaraan pelayanan dengan jenis layanan lengkap dan utuh (kesehatan, gizi, pengasuhan, pendidikan dan perlindungan) yang dilaksanakan terintegrasi oleh masing-masing penyelenggara di lokasi berbeda.
Ada beberapa model pelayanan antara lain :
a. Pelayanan pada hari dan tempat yang sama
b. Pelayanan pada hari yang sama tempat berbeda
c. Pelayanan pada hari yang berbeda dan tempat yang sama
Sumber: Buku Panduan Pelaksanaan Kegiatan BKB yang Terintegrasi Dalam Rangka Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (BKKBN Pusat)
0 comments:
Post a Comment