CATATAN HABRIAH, MAKASSAR – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mulai melakukan sosialisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan total anggaran sebesar Rp569,3 miliar, yang akan didistribusikan ke 431 kabutan dan kota di Indonesia.
DAK ditujukan untuk membantu membiayai khusus didaerah tertentu yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah.
Pelaksana Tugas (Plt) BKKBN, Ir Ambar Rahayu mengatakan Alokasi DAK bidang keluarga berencana tahun 2015 dialokasikan untuk menua seperti sepeda motor, personal komputer, implant removal kit, IUD kit, Obgyn kit, muyan KB, gudang alokan, mupen KB, portable public addres, kie kit, BKB kit, sarana petugas lapangan, balai penyuluh KB, mobil fungsional jemput antar calon akseptor KB dan mobil box distribusi alokon.
“Saat ini dibutuhkan komitmen pemerintah daerah Kabupaten dan Kota yang kuat karena pemerintah pusat telah memberikan dukungan DAK dibidang KB untuk memenuhi berbagai kebutuhan sarana dan prasarana program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) dan penguatan kelembagaan KKB. DAK sifatnya membantu bukan mengganti dana APBD,” kata Ambar Rahayu saat ditemui di Grand Clarion Hotel, Jalan AP Pettarani, Senin (11/5) lalu.
Penggunaan DAK di kabupaten dan kota untuk mendukung tercapainya sasaran prioritas bidang pembangunan kependudukan dan KB yaitu menurunkan angka kelahiran penduduk (TFR) dari 2,6 menjadi 2,3 persen per perempuan usia produktif, yang ditandai dengan meningkatnya persentase pemakaian kontrasepsi (CPR) sebesar 60,5 persen dari 57,9 persen.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Rini Riatika Djohari mengatakan sosialisasi DAK ini dilaksanakan untuk mengoptimalkan pelaksanaan anggaran DAK khusus dibidang KB tahun 2015 untuk mendukung pencapaian program KKBPK. “Adapun pencapaian terhadap indikator program KKBPK untuk sulawesi Selatan, berdasarkan hasil susenas 2013 TFR sebesar 2,47 persen dari total PUS, sementara untuk pengguna MKJP naik sebesar 8,5 persen dari total peserta KB,” ujar Rini. (radar-makassar)
0 comments:
Post a Comment