CATATAN HABRIAH, SANGATTA - Untuk mengetahui perkembangan kependudukan, kesejahteraan keluarga, dan progress program Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), diselenggarakan orientasi pendataan keluarga tahun 2015 di Kabupaten Kutim, di Gedung PKK Komplek Pusat Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta.
Kegiatan gelaran Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP-KB) Kutim, yang diikuti ratusan petugas pendata yang kebanyakan warga dari desa di Kecamatan Sangatta Utara dan Selatan, Teluk Pandan dan kecamatan lainnya, ini dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
Ardiansyah Sulaiman saat pembukaan mengatakan bahwa sesungguhnya program Pendataan Indonesia Keluarga Sejahtera 2015 ini sangat penting dan pasti banyak manfaatnya. Khususnya untuk mengetahui tingkat kesejahteraan dan berbagai data pembangunan keluarga.
“Para pendata bisa mendapatkan informasi bagaimana keadaan keluarga saat didata, seperti keutuhan kedua orang tua, masih ada (bersama) atau tidak, atau sudah berpisah dan lainnya,” sebut Ardiansyah.
Ardiansyah berpendapat, pentingnya data internal masing-masing keluarga sangat penting diketahui sebagai dasar pemantauan perkembangan anak-anak dari keluarga dimaksud.
Karena menurutnya, hampir 80 persen kenakalan remaja, baik yang terlibat narkoba dan hal negatif lain, diakibatkan ketidakharmonisan keluarga. Sehingga berdampak pada anak yang sedang tumbuh berkembang.
Dia mengatakan apabila data-data dimaksud dapat diketahui dari setiap keluarga, maka pemerintah melalui SKPD (satuan kerja perangakat daerah) terkait dapat mencarikan solusinya.
Pendataan ini selanjutnya dapat diintegrasikan dengan berbagai gerakan moral. Dengan tujuan, memberikan ketahanan keluarga sehingga hadir kebaikan akhlaq dan perilaku positif. Ruang kehidupan kota dapat tertata bagus, serta perbaikan hal-hal yang mempergaruhi pembangunan di Kutim.
“Karena persoalan prilaku buruk remaja bukan hanya akan kita hadapi tahun ini atau tahun depan, melainkan 20-30 tahun akan datang,” urainya.
Kepala BPP-KB Kutim, Aisyah HD, menambahkan kegiatan ini difokuskan untuk menghadirkan output sumber data dan informasi yang berkualitas, tepat waktu, terpercaya, juga sebagai pelengkap data bagi instansi pemerintah lainnya.
Kemudian akan ada pemutakhiran secara periodik dalam kurun waktu 5 tahun berjalan. Hasil data nantinya dapat dilihat langsung melalui aplikasi usai melalui proses olah data di Pemprov Kaltim.
“Pendataan keluarga itu dilakukan oleh petugas secara langsung dengan mengisi blanko yang telah disediakan. Semoga permintaan Plt Bupati (terkait data yang terintegrasi) bisa juga dilaksanakan. Orientasi dilakukan agar petugas pendataan dapat memahami cara pengisian blanko tersebut, sehingga menghasilkan data akurat, dapat dipergunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya,” jelas mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kutim ini.
Petunjuk pengisian blanko dijelaskan oleh perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim. Dalam pengisian blanko tersebut ada beberapa bidang yang tercakup. Seperti bidang kependudukan, bidang keluarga berencana, dan bidang pembangunan keluarga.
Pada setiap bidang itu beberapa item pertanyaan yang harus dijawab langsung oleh masyarakat atau kepala keluarga. Setiap item pertanyaan diterangkan satu persatu, berikut dengan contoh sehingga petugas dapat memahami dengan jelas.
Pendataan semacam ini telah dilaksanakan sejak tahun 1994 yang berdasarkan Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009, UU Nomor 23 Tahun 2014, PP Nomor 87 tahun 2014 dengan peta sasaran yaitu “by name by address”. (tribun-kaltim)
0 comments:
Post a Comment