728x90 AdSpace

  • Info Terbaru

    Monday 11 May 2015

    Mengukir Prestasi Berkat Persatuan


    CATATAN HABRIAH - Bupati Kabupaten Pacitan, Drs Indartato MM, yang menjabat sejak tahun 2011, segera mengembangkan sekitar 2.050 pos pemberdayaan keluarga (posdaya) di seluruh desa di kabupatennya. Keputusan pembentukan dan pembinaan posdaya secara serentak itu ternyata membawa manfaat yang sangat tinggi. Seluruh keluarga di pedesaan secara massal ditingkatkan persatuan dan kesatuannya untuk bersama pemerintah daerah membangun keluarga dan lingkungan mereka.
    Suatu program pembangunan dengan mempergunakan motto ”Gerakan Grindulu Mapan” dicanangkan di Kabupaten Pacitan, Jatim dan menempatkan posdaya sebagai salah satu andalannya – untuk menggerakkan keluarga di mana pun adanya – ikut serta dalam gerakan yang gegap gempita itu.
    Sementara pemerintah daerah dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daeah (APBD) yang terbatas belum bisa memenuhi seluruh permintaan masyarakat akan dana pembangunan, rakyat diajaknya untuk mulai memikirkan pengambangan usaha yang bersifat mandiri. Secara sederhana setiap posdaya dianjurkan membuat ‘kebun bergizi’ agar kebutuhan sayur dan ikan untuk makan keluarga dapat dipenuhi dari kebun di halaman rumah masing-masing.
    Posdaya menjadi terkenal sebagai pengembangan sayur melalui polybag. Rakyat sibuk dan tidak menuntut apa yang bisa dilakukan oleh bupati dan anak buahnya dalam seratus hari pertama. Usaha ‘kebun bergizi’, sebagian berhasil dan sebagian lain berhenti karena motivasi rakyat yang kurang teguh, dan kebutuhannya akan gizi bisa dipenuhi dari tanaman lain di ladang atau di kebunnya. Sebagian lagi berhasil dan sempat ditinjau bukan saja oleh menteri tetapi juga presiden ketika era krepemimpinan Presiden SBY, yang aslinya pemuda Pacitan.
    Keberanian Bupati Indartato untuk mencoba sesuatu yang berguna untuk rakyatnya, Bupati Pacitan ini merasa ditantang membuka tambak udang Busmetik (budidaya udang skala mini empang plastik) di suatu kawasan yang seumur hidup tidak pernah membuka tambak udang. Melalui kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, tambak udang Busmetik itu dibuat dan sampai sekarang telah beberapa kali panen melalui olahan tangan-tangan tangguh dan berkat kerajinan warga seluruh desa yang tergabung dalam posdaya. Dengan keuntungan makin bertambah, hal ini menarik khalayak untuk mulai mengincar dengan kemungkinan ikut mengulang pengalaman yang baik itu.
    Kepada keluarga yang ingin maju melalui dinamika Posdaya disediakan fasilitas Bank UMKM Jawa Timur, yang bekerja sama dengan Yayasan Damandiri, mengajak keluarga dinamik dan miskin untuk mulai menabung serta mendapatkan kredit untuk usaha maksimum Rp 2 juta tanpa perlu menyediakan agunan. Kredit itu dijamin oleh Jamkrida Jatim agar keluarga miskin bisa mendapat kredit tanpa harus bersusah payah menyediakan agunan. Pendekatan itu berhasil dengan baik dan tidak kurang dari Rp. 15 miliar telah disalurkan kepada keluarga miskin di pedesaan. Secara menakjubkan keluarga miskin di Pacitan memiliki kartu debet untuk belanja di pusat kulakan yang melayani warung-warung posdaya yang dioperasikan di desanya. Keberhasilan tambak Busmetik mengundang Kementerian Kelautan dan Perikanan membantu pengembangan restoran terapung di sekitar tambak.
    Restoran itu telah selesai dibangun dan dalam waktu dekat mudah-mudahan akan menarik para pelancong yang ingin menikmati keindahan laut di sekitarnya. Untuk menarik lebih banyak pengunjung, dengan bantuan seorang ahli kerumbu karang, mulai dikembangkan pembuatan kerumbu karang di pantai sekitar pengembangan udang tersebut. Tujuannya adalah membuat berbagai usaha secara terpadu agar bisa dijual kepada para turis atau peminat yang berhati mulia membantu pengembangan keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera I.
    Kegesitan, kemauan dan perhatian para pengurus posdaya kepada anggotanya merangsang pengembangan syarat kesehatan bagi banyak anggotanya. Menurut Kepala Dinas Kesehatan, diperkirakan di seluruh Pacitan masih kekurangan sekitar 12.000 jamban keluarga sehingga warganya terpaksa melakukan pembuangan kotoran pada pagi hari di kebun atau di sungai yang sudah pasti mencemari lingkungan. Oleh karena itu, secara gotong royong diberikan bantuan kepada sekitar 2.000 – 2.500 keluarga untuk membuat jamban sederhana dan mandiri. Kegiatan ini diharapkan mampu merangsang keluarga sederhana di desa. Selain itu, mereka sekaligus diajak untuk menanam pisang dengan harapan hasil panennya akan membantu ekonomi keluarganya melalui hasil panennya itu.
    Penanam pisang yang berhasil, apabila di sekitar rumahnya masih ada lahan, bisa dibantu dengan bibit sengon untuk ditanam dan dipelihara dalam waktu yang lebih lama untuk menghasilkan tambahan pendapatan yang lebih baik. Ketelatenan keluarga pedesaan yang bersatu dengan keluarga lainnya itu merangsang ajakan untuk mengikuti pelatihan berbagai jenis komoditas lainnya seperti penanaman jeruk dengan mengambil bibit pilihan, penanaman lele, pengolahan singkong menjadi tape berbagai rasa, dan kegiatan lain yang lebih bervariasi.
    Keluarga sebagai anggota posdaya di Pacitan yang mulai bangkit secara mandiri, ikut merayakan ulang tahun Pacitan dengan bersatu menggelar Senam Posdaya secara gegap gempita dan ceria. Undangan yang diarah sekitar 2.000 orang, namun ternyata yang datang lebih dari 4.133 orang sehingga Pacitan tercatat dalam Rekor Muri dengan catatan peserta Senam Posdaya terbanyak. Selamat Ulang Tahun Kabupaten Pacitan! (suarakarya)
    Oleh : Haryono Suyono Ketua Yayasan Damandiri.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Mengukir Prestasi Berkat Persatuan Rating: 5 Reviewed By: Unknown

    Galeri Aktivitas Saya 2013 - 2015