CATATAN HABRIAH, SEMARANG - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng menerjunkan108 ribu kader pendata untuk melakukan sensus keluarga berencana (KB) terhadap seluruh warga yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Selain untuk mengetahui kondisi KB di Jateng, pendataan tersebut sekaligus menjadi program pemutakhiran data keluarga dari tingkat RT hingga provinsi.
“Pendataan keluarga tahun ini sangat strategis karena untuk mendapatkan data basis keluarga. Sehingga dilakukan sensus serentak di seluruh daerah di Indonesia mulai 1-30 Mei 2015. Namun kami baru launcing terhadap orang nomor satu di Jateng pada hari ini karena menyesuaikan jadwal gubernur,” ujar Kepala Perwakilan BKKBN Jateng Dra Tjondrorini MKes seusai mendata keluarga Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP di rumah dinas Puri Gedeh, Senin (11/5) petang.
Menurut dia, program pendataan keluarga yang dilakukan dari rumah ke rumah ini merupakan tindak lanjut Inpres dan PP Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, KB, dan Sistem Informasi Keluarga, serta instruksi Mendagri yang diteruskan kepada bupati dan camat.
”Melalui sensus KB 2015 ini diharapkan mampu mendapatkan data basis keluarga yang akurat dan tepat sasaran. Sehingga bisa digunakan untuk mensukseskan program KB serta intervensi pemerintah menerapkan berbagai kebijakan yang menyentuh langsung masyarakat,” katanya.
Sedangkan pendataan tahun sebelumnya, lanjut dia, merupakan updating data dari pendataan lima tahun lalu. Selain itu variabel-variabel pendataan tahun 2015 juga mengalami perubahan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan kebijakan pemerintah. Antara lain melakukan intervensi program pembangunan, kesejahteraan, kesehatan, dan pendidikan masyarakat.
Ia menyebutkan, hasil pendataan yang dilakukan selama satu bulan tersebut selanjutnya masuk proses penjumlahan, verifikasi, dan tahapan lainnya. Tidak ketinggalan pula tahap sararehan di tingkat RT, RW, kelurahan hingga kecamatan untuk mengetahui dan memastikan bahwa data tersebut valid dan riil.
”Jumlah keluarga yang akan didata tahun ini sekitar 10.800.000 jiwa dengan jumlah kader pendata 108 ribu orang. Para kader merupakan warga setempat sehingga paham betul kondisi keluarga yang akan didata. Mereka siap mendatangi keluarga pada pagi, siang, maupun malam menyesuaikan waktu senggang warga yang bersangkutan,” terangnya.
Gubernur Jateng H Ganjar Pranowo SH MIP mendukung pendataan KB di tingkat RT hingga provinsi itu. Menurutnya, update data keluarga berencana sangat penting dilakukan. Sebab, selain untuk memotret KB di Jateng, data juga dapat digunakan pemerintah untuk mengetahui jenis kebutuhan masyarakat dan skala prioritas intervensi kebijakan yang tepat sasaran.
”Hari ini sudah mulai pendataan tidak hanya terkait KB namun juga tentang kondisi keluarga menyangkut pendidikan, menu makanan keluarga, sandang, dan lainnya. Pendataan ini sangat bagus karena hasil sensus diserahkan ke RT atau grassroot sehingga data lebih akurat,” katanya.
(humas jateng)
0 comments:
Post a Comment