"Pada tahun ini, kami lebih berkonsentrasi memberikan informasi dan pelayanan KB kepada masyarakat di daerah tertinggal, daerah perbatasan dan pulau-pulau terpencil," kata Kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapaty usai peningkatan kapasitas sumber daya manusia bidang pengendalian penduduk se-Indonesia 2015 di Pangkalpinang, Minggu (14/6) malam.
Ia mengatakan pelayanan dasar masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, dan terpencil harus ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
"Pelayanan, penyediaan alat kontrasepsi dan seluruh bidang lainnya harus ditingkatkan," ujarnya.
Dia mengatakan tentang beberapa isu strategis dan permasalahan bidang kependudukan dan KB yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 yang harus dilaksanakan, di antaranya penguatan advokasi dan KIE program KKBPK untuk meningkatkan komitmen dan dukungan seluruh mitra kerja dalam implementasi program KKBPK.
Selain itu, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata untuk dapat mengatasi permasalahan pelayanan KB, seperti peningkatan pemakaian kontrasepsi, menurunkan "unmetneed", meningkatkan CPR, menurunkan "drop out" kontrasepsi, meningkatkan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), dan peningkatan kualitas pelayanan KB.
Selain itu, isu strategis penguatan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja mengenai kesehatan reproduksi (kespro), dan penyiapan kehidupan berkeluarga.
"Penguatan landasan hukum dalam rangka optimalisasi pelaksanaan kependudukan, KB dan pembangunan keluarga," ujarnya.
Selain itu, kata dia, penguatan data dan informasi kependudukan, KB dan KS serta peningkatan kualitas sistem pengolahan data.
"Kami berupaya seoptimal mungkin untuk memberikan pelayanan dan KIE, demi mewujudkan dan meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masyarakat secara merata," ujarnya. (selasar)
0 comments:
Post a Comment