CATATAN HABRIAH, Lubuklingau: Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengusulkan dua hari di tanggal 29 Mei, dan 29 Juni sebagai hari Lansia dan hari Keluarga Nasional. Hal itu diusulkan lantaran prihatin dengan sikap anak pada orangtua.
"Kami usulkan pada 29 Mei Hari Lansia dan 29 Juni sebagai Hari Keluarga Nasional. Perayaannya agar bisa disambungkan untuk mulai diperingati tahun depan. Saya melihat nilai-nilai penghormatan anak pada orangtua sekarang ini makin tereduksi," ujar Khofifah saat melakukan kunjungan kerja ke Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Rabu (10/6/2015).
Ia menceritakan pengalamannya bertemu seorang teman yang statusnya sudah berubah sebagai profesional. Pekerjaan yang sangat padat membuat sang teman sangat sulit menemui orangtua. Bahkan untuk bertemu orangtua harus membuat janji terlebih dulu.
"Ibunya bikin janji dengan anaknya untuk bertemu, dia bilang 'Saya enggak mau ketemu mama saya kalau mood lagi jelek'. Saya sangat prihatin, dan mengingatkan dia bahwa Islam tak mengajarkan seorang anak untuk berlaku seperti itu," tutur Khofifah.
Ia menyadari, di kalangan profesional ibu kota nilai-nilai penghormatan anak terhadap orang tua sangat rendah. Khofifah merasa sudah seharusnya sebagai pemerintah bisa memperbaiki, bahkan mengembalikan nilai-nilai penghormatan seorang anak pada orangtua melalui peringatan dua hari tersebut.
"Lansia jumlahnya 2,8 juta jiwa, 4,6 persen di antaranya rawan telantar. Dengan ini kita harap bisa berumur panjang dan dicintai. Bagaimana bersama membangunextended family, bukan nuclear family," jelasnya. (Metronews)
0 comments:
Post a Comment