728x90 AdSpace

  • Info Terbaru

    Thursday 6 November 2014

    BKKBN Jatim Siap Genjot Akseptor KB Pria

    Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur (Jatim) akan menggenjot kepesertaan akseptor keluarga berencana (KB) untuk pria. Jika sebelumnya peserta KB pria hanya empat persen, kini targetnya dinaikkan menjadi 6 persen.

    Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur (Jatim) Dwi Lisryawardani, di Surabaya, Selasa, mengatakan, meski Jatim dikenal sebagai provinsi yang sukses dalam melaksanakan program KB, pihaknya akan memfokuskan pada penggarapan program KB pria.

    Target saya sebenarnya tidak muluk-muluk karena Jatim sebagai provinsi besar di Indonesia dinilai sudah berhasil dalam mengelola program KB. Akan tetapi, tugas saya hanya melanjutkan beberapa program BKKBN yang belum termaksimal-kan, ujarnya.

    Dia menjelaskan, selain program menjaring peserta KB pria meningkat, BKKBN

    Jatim juga akan meningkatkan beberapa program lainnya. Di antaranya berupaya menekan angka unmet need, meningkatkan kontrak kinerja provinsi (KKP), menurunkan usia perkawinan pertama wanita dan memantapkan networking (jaringan). Oleh karena itu, BKKBN Jatim akan, terus meningkatkan kepesertaan KB pria (vasektomi).

    Dwi Listyawardani menuturkan, program vasektomi di wilayahnya dilaksanakan sejak tahun 2010 dan terus berkembang hingga saat ini. Vasektomi juga dipercaya untuk menekan angka pertumbuhan penduduk yang cenderung meningkat. "Sejak tahun 2010 lalu, ini juga bisa menekan pertumbuhan penduduk," kata Dani, panggilan akrab Dwi Listyawardani.

    Dani menjelaskan, dalam menjalankan program itu tidaklah mudah untuk mengajak para pria divasekto-mi. Sebab, masih banyak pemahaman yang salah dalam menggunakan alat kontrasepsi tersebut.

    Dalam pemakaian alat kontrasepsi tidak hanya perempuan, tapi laki-laki juga bisa mengambil alih. Ini yang harus disosialisasikan kepada masyarakat mengingat masih banyak kesalahan pemahaman," katanya.

    Kesalahpahaman dalam pikiran para pria itu, yaitu menyangka vasektomi layaknya seperti dikebiri. "Jadi, bukan dikebiri, ya. Ini hanya mengikat saluran sperma sehingga cairan yang keluar tidak berkualitas lagi sehingga proses pembuahan akan gagal dengan sendirinya," kata Dani.

    Namun, seiring dengan waktu berjalan, pria ber-KB di wilayah Jawa Timur mencapai ratusan di setiap kecamatan. Bahkan Kabupaten Situbondo sempat mendapatkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kategori pria ber-KB terbanyak.

    Menurutnya, berbagai program dikatakan berhasil apabila program itu dapat mencapai angka yang telah ditetapkan atau sudah sesuai dengan yang diharapkan.

    Pertama, angka unmet Jatim saat ini yang masih 9,1 persen, seharusnya turun menjadi 8,5 persen. Kedua, pelayanan keikutsertaan KB pria yang saat ini hanya 4,5 persen, ke depan dapat meningkat menjadi 6 persen.

    Ketiga, memperbanyak usia perkawinan wanita di atas 21 tahun. Keempat, memantapkan kinerja networking dengan Pemerintah Provinsi Jatim dan para stakeholder.

    Lebih lanjut Dani mengatakan, upaya yang dilakukan BKKBN dalam mewujudkan pencapaian program agar sukses sesuai terencana dengan cara menjalin komunikasi eksternal dan internal di BKKBN Jatim.

    Untuk mendukung penggarapan akseptor KB pria, menurut Dani, upaya inovasi di bidang pil KB pria terus dilakukan oleh para ilmuwan Unair yang bekerja sama dengan BKKBN. Kabar terbaru, pil KB pria hasil penelitian tim farmasi Unair selama 28 tahun sudah melalui uji klinis pada pasang-an usia subur (PUS).

    Pil KB pria yang terbuat dari tanaman gandarusa segera diproduksi dan siap beredar di masyarakat. "Pil KB itu nanti sejenis fitofar-maka (obat/herbal yang sudah menjalani uji pada manusia)," katanya.

    Penelitian selamapuluhan tahun itu membutuhkan pengorbanan dan dana yang besar. Unair menemukan tanaman itu di pedalaman Papua yang sudah dimanfaatkan masyarakat adat setempat untuk menunda kehamilan.

    Kemudian. Unair melakukan penelitian dalam empat fase. Fase pertama untuk orang biasa yang sifatnya umum, lalu fase kedua penelitian kepada objek, yakni PUS. Untuk fase kedua, penelitian dilakukan pada 120 PUS dengan minum pil KB pria itu selama 108 hari, dan hasilnya 100 persen berhasil (tidak hamil). Fase ketiga penelitian pada 350 PUS dengan minum selama 30 hari dan hasilnya 99,96 persen berhasil. ( Suara Karya )
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: BKKBN Jatim Siap Genjot Akseptor KB Pria Rating: 5 Reviewed By: Unknown

    Galeri Aktivitas Saya 2013 - 2015