728x90 AdSpace

  • Info Terbaru

    Wednesday, 27 May 2015

    BKKBN Khawatir Tak Dipedulikan Lagi


    CATATAN HABRIAH, SOLO -- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Surya Chandra Surapaty mengakui, lembaganya mulai ditinggalkan sejumlah mitra. Mereka tidak lagi peduli dengan program lembaga ini.
    Persoalan ini semakin rumit karena internal institusi lebih sibuk dengan dirinya sendiri, tanpa menghiraukan kondisi sekitar. Kondisi ini menyebabkan tenaga lapangan sebagai ujung tombak menjadi melempem dalam bekerja. Sehingga target-target yang dipatok BKKBN dalam beberapa tahun terakhir ini tidak terpenuhi.
    ”Saya harapkan ke depan tenaga lapangan diperhatikan, diperkuat lagi. Mereka di lapangan yang menjadi medan tempur, tak boleh lumpuh, dedikasi dan motivasi mereka perlu ditingkatkan,” katanya di hadapan 400 orang ketua, sekretaris, pengatur keuangan BKKB seluruh provinsi Indonesia di DíWangsa Hotel Solo, Rabu (27/5) dalam acara Konsolidasi Perencanaan Program dan Anggaran (Koren) I TA2016.
    Surya membeberkan, faktor lain yang membuat programprogram BKKBN terbengkalai adalah penggunaan anggaran yang kurang teratur, karena pemrograman tidak benar. ”Dampak dari pemrograman yang tidak baik adalah mitra kerja tidak peduli dengan kita,” keluhnya.
    Tambah Anggaran
    Ia menambahkan, di bawah kepemimpinannya, BKKBN ke depan harus lebih maju. Seperti target nasional angka kelahiran total (Total Fertility Rate/FTR) yang masih stagnan di angka 2,6 persen. Ia berharap, pada 2016 ini target FTR 2,1 persen terpenuhi.
    Kepala Biro Perencanaan BKKBN, Ipin Zaenal Arifin Husni mengatakan, demi meraih tujuan itu, anggaran BKKBN tahun ini ditambah Rp 100 miliar menjadi Rp 3,4 triliun. ”Saya berharap dengan penambahan anggaran ini tergaet 2016 bisa tercapai. Sehingga pada saat digelar SDKI (survei demografi kesehatan ibu) 2017, target tersebut terpenuhi,” katanya.
    Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo mengambahkan, angka TFR di Kota Solo saat ini berkisar antara 1,87, jauh dari angka minimal nasional 2,6 persen. Dari 508.421 jumlah penduduk, sekitar 51 persen (66.766 keluarga) aktif ber-KB. ”Angka FTR di Solo ini rendah dikarenakan petugas KB di lapangan memadai dan bekerja amat keras untuk memenuhi target tersebut,” katanya. (suarapembaharuan/J5-26)
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: BKKBN Khawatir Tak Dipedulikan Lagi Rating: 5 Reviewed By: Unknown

    Galeri Aktivitas Saya 2013 - 2015